Mungkin kebijakan ekonomi berjilid dan berseri yang dikeluarkan oleh pemerintah hanya memanjakan pengusaha kaya. Sedangkan bagi UKM akan lebih tertekan dengan rangkaian kebijakan ekonomi tersebut. Lihat saja rencana penghapusan subsidi listrik 450-900 VA diperkirakan akan menghantam sektor UKM, terutama UKM informal yang memang tak memiliki akses kemanapun.
UKM informal ini memang tak memiliki surat atau ijin usaha, tak punya NPWP, tak memiliki akses ke perbankan, namun menjadi mayoritas UKM di Indonesia. Sektor ini memang sangat besar jumlahnya. Mereka yang kena PHK dan kesulitan mencari kerja, akan masuk dan mengisi sektor UKM informal ini.
UKM bonek atau modal nekad ini memang tak punya pilihan untuk bertahan hidup. Kebanyakan dengan modal pas-pasan dari uang pesangon PHK, mau masuk golongan miskin tidak diterima, mau masuk kelas di atasnya tak memiliki surat yang disyaratkan. Akibatnya posisi mereka serba susah, tidak masuk dalam program kebijakan ekonomi pemerintah.
UKM informal ini hidup sendiri tanpa sentuhan tangan pemerintah, bahkan tak menikmati pajak yang telah mereka bayarkan. Kebanyakan pajak justru larinya ke orang kaya, yang menikmati insentif ataupun deregulasi investasi. Meski pemerintah beralasan ada paket KUR buat sektor UKM ini, tapi buat UKM informal tidak merasakan kebijakan KUR tersebut.
Justru UKM informal ini merasakan tekanan dari pemerintah, seperti penghapusan subsidi listrik bagi golongan 450/900 VA. Mereka harus rela membantu Negara menutup defisit anggaran secara tidak langsung. Memang sektor UKM informal ini tak akan masuk dalam kalkulasi pemerintah, posisinya yang abu-abu ini sulit menempati struktur ekonomi yang ada.
Pemerintah mungkin memasukan UKM informal ini ke dalam golongan pengangguran, yang memang tak akan mendapatkan bantuan dari pemerintah. Padahal dalam saat sulit, sektor inilah yang membuat ekonomi negeri ini masih bisa bertahan. Sektor UKM informal inilah yang menutupi kewajiban Negara dalam memberikan lapangan kerja bagi rakyatnya.
Namun untuk sekian kalinya saat Negara sedang berbenah dengan kondisi keuangan, sektor UKM informal ini harus membantu menutupi defisit anggaran Negara. Soalnya hanya pengusaha kaya saja yang pantas mendapatkan bantuan untuk menggerakan ekonomi.