Lagi-lagi respon pemerintah masih normatif atas pelemahan rupiah yang sudah tembus level terbarunya. Banyak kalangan yang menilai pemerintah terlalu pede atau optimis dalam melihat tekanan pada rupiah. Kembali faktor eksternal yang dipersalahkan, dan membandingkan Negara lain yang juga sama mengalami nasib yang buruk.
Kata “pondasi ekonomi masih kuat” ini sudah menjadi kata yang diulang berkali-kali. Hampir setiap konpers selalu kata ini menjadi alasan optimis pada ekonomi rupiah. Kata ini juga sama diucapkan gubernur sentral bank cina, bahwa gejolak akan berakhir, tapi kenyataannya pelemahan masih terus terjadi.
Ini semakin menyakinkan investor bahwa pemerintah tidak melihat data ekonomi secara menyeluruh. Bisa jadi sudut pandang investor lain dengan para pemangku kebijakan ekonomi. Padahal data yang dilihat sama, hanya sudut pandang investor lebih jeli dalam melihat peluang.
Kata “ pondasi ekonomi masih kuat” ini sebenarnya sudah tidak bisa dipercaya. Di mata investor pondasi ekonomi sudah melemah sejak tahun 2011, sejak kinerja ekspor sudah mencapai puncaknya dan turun secara teratur di tahun-tahun berikutnya. Pondasi ekonomi rupiah sudah mengalami degradasi sejak saat itu.
Dari data yang ada, sejak tahun 2011 rupiah mencapai titik terkuatnya di 8 ribuan, dan mulai melemah terus menerus setiap tahunnya. Segala daya upaya sudah dilakukan menahan pelemahan rupiah ini. Namun kebijakan yang diambil selalu sama dari tahun ke tahun.
Kebijakan ekonomi yang diambil tidak menyentuh sama sekali perbaikan pada kinerja ekspor dalam hal ini ekonomi produktif. Wajar bila setiap tahun rupiah terus melemah dan mencapai puncak pelemahan tertinggi saat ada faktor eksternal yang memburuk. Jadi tanpa ada faktor eksternal yang memburuk, rupiah akan terus melemah.
Lihat di grafik pelemahan rupiah, tanpa adanya faktor eksternal yang memburuk. Nampak trennya akan tetap sama, rupiah akan terus melemah.
Ini menjadi tren rupiah, karena memang kebijakan ekonomi konsumtif yang dianut. Apapun jenis kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk menahan pelemahan rupiah tidak akan berhasil, bila masih mengacu kebijakan yang sama setiap tahunnya. Inilah yang dilihat oleh pasar atau investor, bahwa rupiah akan terus melemah dan tidak akan pernah kembali ke level terbaiknya.