Melayang deh Pinjaman bunga 0,1 persen

04 September 2015

Penolakan pemerintah atas dua proposal kereta cepat yang ditawarkan oleh Jepang dan cina ini cukup mengejutkan. Padahal ada pinjaman dengan bunga 0,1 persen yang ditawarkan oleh pihak Jepang. Siapapun pasti tak akan menolak dikasih utang dengan bunga sekian.

Hanya memang nampaknya pemerintah ragu untuk menerima Jepang, karena tak enak dengan cina. Persaingan di antara keduanya sudah sangat sengit, sampai melakukan lobi tingkat atas dengan mengirim pejabat penting ole kedua Negara tersebut. Tender yang diperebutkan memang krusial, soalnya siapapun yang menang berarti akan menguasai proyek kereta cepat di seluruh Indonesia.

Sebenarnya tawaran dari jepang lebih realistis, mereka sudah melakukan survey dan riset sejak lama. Tentunya mereka mengerti persoalan dan kelayakan proyek kereta cepat ini. Hanya memang jalur yang ditawarkan tidak feasible, jalurnya terlalu pendek untuk kereta cepat.

Persoalan lain adalah jepang biasanya pelit dalam membagi teknologi yang dimilikinya. Meski tawarannya utangnya 0,1 persen, kita sudah ragu akan keseriusan jepang mentransfer teknologi kereta cepat. Justru sebenarnya cina yang yang mungkin mau melakukan TOT kereta cepat.

Namun cina memiliki kelemahan, mereka akan mengirim seluruh rakyatnya bekerja pada proyek kereta cepat ini. Suatu proyek padat karya yang sangat disukai negeri tirai bambu ini. Buktinya sudah bisa dilihat dari beberapa proyek yang digarap oleh investor cina.

Kembali ke pinjaman yang hanya memberi bunga 0,1 persen memang seperti sebuah hadiah. Hitung saja dengan bunga dari penerbitan surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah. Rata-rata jauh di atas 8 persen pertahunnya, tentunya tawaran jepang ini sebenarnya sangat menggiurkan.

Dalam hal ini pemerintah harus bisa menekan jepang lebih keras dalam hal TOT kereta cepat. Bila ini bisa dipegang, maka pemerintah bisa mengamankan pinjaman untuk proyek infrastrukturnya menjadi lebih murah. Bukankah bisa saja proyek kereta cepat ini dialihkan ke jalur lain yang lebih menguntungkan dan bermanfaat, ambil contoh jalur Jakarta-Surabaya.

Disini pemerintah harus bisa memanfaatkan momen ini untuk mengejar kebaikan hati investor ini dalam memberi bunga pinjaman yang lebih murah. Soalnya masih banyak proyek yang memerlukan dana yang tidak sedikit, dan dana inilah yang tidak kita miliki.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013-2015. Analisa Investasi - All Rights Reserved
-->