Nota keuangan yang telah dipaparkan masih jauh dari harapan atas penyelesaian gejolak rupiah ke depannya. Terlihat masih mengacu pada anggaran yang masih berjalan. Belum ada langkah agresif dalam membenahi kondisi fiskal yang masih kurang baik.
Terlihat persoalan ekonomi yang ada akan bisa ditasi dengan membangun infrastruktur dan berharap investor akan berbelas kasih untuk berbagi kemakmuran. Model pembangunan kayak gini nampaknya masih akan mewarnai ekonomi kita ke depannya. Padahal dari persoalan serius aturan impor, gejolak rupiah, inflasi tinggi, tidak mendapatkan atensi yang memadai.
Bisa jadi pemerintah belum menemukan resep yang manjur untuk mengatasi lesunya ekonomi. Bisa pula sudah segitu kemampuannya, bisanya hanya membangun. Padahal Negara lain sudah lebih pintar dalam mengembangkan ekonominya, sebut saja India yang tidak diduga bisa meroket di tengah gejolak ekonomi dunia.
Nampaknya India tahu apa yang dihadapi dan menemukan obatnya, sedang kita masih berputar-putar pada cara yang sama dalam menghadapi gejolak rupiah. Mungkin alasan klasik akan selalu keluar “Negara lain juga melemah” atau “ada yang lebih buruk dari rupiah”. Suatu komentar yang menyesakkan dan tidak bisa memperbaiki perekonomian kita ke depannya.
Harusnya postur anggaran berikutnya lebih agresif dalam mengatasi gejolak rupiah dan ekonomi dunia. Pemerintah harusnya bisa mengalokasikan dana lebih besar lagi bagi perbaikan industri kita dalam menghadapi gempuran barang impor dan meningkatkan daya saing produk industri. Mungkin bagi pemerintah persoalan yang ada too complicated, dan biarkan waktu yang menyelesaikannya.
Pastinya dengan membangun infrastruktur akan diperoleh hasil perbaikan pada ekonomi. Cara pertimbangan model gini memang hanya mengambil sisi positifnya saja, tanpa menyelesaikan persoalan krusial dalam ekonomi rupiah. Harusnya ekonomi bisa tumbuh lebih baik, bila pemerintah bisa langsung to the point dalam menyesaikan persoalan ekonomi.
Bukan dengan melemparkan masalahnya ke pasar. Sudah pasti pelaku bisnis akan mencari jalan selamat dan menguntungkan. Harusnya pemerintah dengan dana yang besar, bisa menggerakan sumber dayanya langsung pada pokok persoalan yang dihadapi oleh ekonomi rupiah.