Ada semacam pola atau analisa, bila amerika dipimpin orang democrat, maka ekonomi Indonesia akan melambat. Demikian pula bila dipimpin orang republic, ekonomi kita akan melaju. Kondisi ini tidak serta merta adanya hubungan khusus amerika dengan Indonesia, tapi karena memang pengaruh kuat ekonomi amerika pada seluruh Negara di dunia.
Amerika masih menjadi raksasa ekonomi nomor satu, dan menjadi penggerak perekonomian dunia. Gonjang-ganjing dollar terhadap mata uang dunia, tak lepas dari pengaruh kuat ekonomi amerika. Meskipun cina yang “on the rise” bisa menyaingi ekonomi amerika, namun ekonomi cina juga menjadi bagian dari ekonomi dunia, yang begitu mudah terpengaruh oleh keadaan di amerika.
Momen kampanye pemilu di Amerika akan menjadi saat yang menarik, saat para kandidat berdebat dengan policy yang mereka bawa. Ada semacam perhatian pada arah para konstituen amerika ini digiring, terutama pada persoalan politik dan ekonomi. Kedua topik ini akan mempengaruhi perekonomian dunia ke depannya.
Saat policy atau kebijakan pada politik luar negeri yang lebih keras mengemuka, maka akan membuat situasi ekonomi menurun. Ini biasanya akan diikuti dengan penurunan pertumbuhan ekonomi global. Demikian pula bila policy yang mengemuka sebaliknya.
Meskipun sebenarnya budgeting atau perencanaan anggaran dibuat oleh kongres, tapi peran eksekutif di amerika masih kuat. Arah kondisi dunia dan perekonomian ditentukan oleh policy dan visi calon presiden. Lagian kongres juga seringkali hanya pengontrol dan bukan pelopor.
Kebijakan eksekutif di amerika memang amat kuat dalam membawa arah amerika ke depannya. Kebijakan damai atau keras dalam politik luar negeri amerika akan banyak membawa perubahan pada ekonomi global. Pengaruh inilah yang membuat pemilu di amerika menjadi krusial.
Namun pengaruh amerika ini tidak akan begitu besar bila kondisi perekonomian kita cukup kuat. Suatu yang sulit untuk bisa dilakukan, karena pondasi perekonomian kita masih lemah. Mungkin ada yang berkilah bahwa peekonomian kita sudah kuat, dari indikator positif yang ada. Memang terlihat positif di atas kertas, tapi kenyataannya semu, kondisi riil masih lesu dan tidak menggambarkan indikator yang ada.