Boleh dibilang problem anggaran membuat pengembangan alusista TNI amat lambat kemajuannya. Dari pengadaan yang ada cenderung menutupi apa yang sudah dimiliki, mengganti yang sudah tua atau pensiun. Untuk membuat system pertahanan yang mumpuni masih memerlukan jalan yang panjang.
Bayangkan obyek vital Negara atau industri masih mengandalkan dengan jajaran meriam S60 yang sudah uzur. Masih manual dan belum diarahkan untuk menghadapi system serbu dari lawan yang agresif. Misal bila lawan meluncurkan serangan dengan mendadak, akan mampu menerobos jajaran sistem pertahanan ke titik nol kilometer dan mengandalkan penglihatan untuk menangkal serangan lawan.
Memang sudah mulai beberapa jenis artileri otomatis seperti skyshield yang diusahakan melindungi jajaran obyek vital. Itupun masih tambal sulam, hanya yang prioritas saja. Sama sekali belum masuk kategori SAM untuk system pertahanan obyek vital. Boleh dibilang masih kalah jauh dari Negara kecil di sebelah yang sudah punya jajaran SAM jarang pendek sampai menengah untuk melindungi obyek vital mereka.
Memang pengadaan system pertahanan seperti SAM ini bisa menguras anggaran cukup besar. Namun setidaknya ini harus jadi prioritas pengadaan maupun pembuatannya di dalam negeri. Selama ini kita ingin mandiri, tapi tak selangkahpun dilakukan untuk meraih teknologi SAM ini.
Kita sering sebel dengan ulah Negara tetangga yang usil melanggar batas wilayah berkali-kali. Kita jadinya kucing-kucingan mencegah ataupun mengejar mereka yang melanggar batas. Namun ini mungkin akan lain ceritanya bila memiliki jajaran pertahanan SAM yang bisa mengunci mereka saat akan memasuki wilayah kita, ini akan menciutkan nyali mereka untuk masuk.
Memang teori tak semudah dengan fakta yang ada, tetap butuh jajaran pencegah atau intercept atas pelanggaran wilayah. Namun setidaknya dengan barisan system pertahanan yang mumpuni akan membuat persoalan langgar batas wilayah ini bisa lebih sederhana.
Dari segi teknologi sebenarnya kita bisa mengakuisi teknologi SAM ini. Kita punya kemampuan bikin roket atau rudal jarak pendek RHAN yang bisa menjadi backbone untuk pengembangan SAM jarak pendek. Kita juga mulai TOT system radar untuk beberapa order dari kemenhan.
Dari titik tersebut sebenarnya sudah bisa dilakukan pengembangan lanjutan. Ada banyak Negara atau perusahaan pertahanan yang bisa dijadikan mitra dalam membuat SAM sendiri. Meskipun sebenarnya teknologi SAM ini mahal dan sebentar lagi obsolete, tapi masih dibutuhkan untuk satu dua dekade ke depan. Sebelum semuanya dikalahkan oleh murahnya railgun dan laser.