Indonesia adalah Negara terbesar di asia tenggara, namun jumlah tabungannya kalah dengan Negara di kawasan. Mungkin pendapatan perkapita yang rendah dengan mayoritas penduduknya menengah ke bawah, membuat jumlah tabungannya tidak seberapa. Namun orang Indonesia dikenal sangat royal saat bepergian ke singapura.
Sudah bukan rahasia lagi, kalangan menengah ke atas atau para OKB Indonesia sangat gila dalam berbelanja. Katanya kalo nggak bawah oleh-oleh waktu pulang, bukan orang Indonesia. Kondisi ini memang terlahir dari sosial budaya masyarakat yang tak enak kalau tidak memberi sesuatu ke tetangga atau teman setelah bepergian.
Apalagi dengan bepergiannya sudah disiarkan lewat sosmed, dijamin bisa meningkatkan percaya diri. Meskipun sering harus dibayar mahal dengan menghabiskan uang tabungan atau investasi, hanya untuk berbelanja buat oleh-oleh. Lebih gila lagi ada yang sampai berhutang pada kartu kredit yang tinggi bunganya.
Pada kondisi ekonomi yang sulit dan lesu ini hendaknya kebiasaan berbelanja ini sudah harus dikontrol dan diarahkan. Justru harus mulai menabung atau berinvestasi. Menabung akan membuat kondisi keuangan pribadi menjadi lebih baik.
Dengan menabung akan menaikan kesehatan keuangan dan meningkatkan kontribusi pada perekonomian. Memang menabung bisa membuat kondisi perekonomian menjadi lebih baik. Dana di tabungan bisa menjadi dana untuk investasi yang murah bagi Negara.
Likuiditas rupiah yang lebih besar akan meningkatkan kesehatan perbankan. Seperti diketahui. Bila kondisi perbankan sehat, maka perekonomian akan bisa menjadi lebih baik lagi.
Memang selama ini kondisi ekonomi sedang lesu dan sakit. Melemahnya mata uang rupiah membuat kondisi perekonomian menjadi lesu dan tidak bergairah. Indikator ekonomi menjadi menurun dan mempengaruhi resiko investasi ke depannya.
Memang buat berinvestasi akan beresiko, namun buat menabung akan sangat berguna di masa sulit ini. Kadang serba susah juga, karena tidak beruntung dengan menabung di saat rupiah semakin melemah. Jumlah tabungan akan menyusut karena ikut dengan melemahnya rupiah.
Mau apa lagi dengan pemangku kebijakan yang tidak kompeten dalam mengurus perekonomian. Bisanya membantu perekonomian dengan menabung, karena akan menyehatkan kondisi rupiah yang sedang sakit. Selebihnya semoga keberuntungan berpihak pada rupiah.