Gejolak eksternal selama beberapa bulan ini, masih menjadi perhatian utama. Semenjak kondisi ekonomi masih lesu, faktor eksternal akan mewarnai kondisi perekonomian kita. Mulai dari krisis utang Yunani, krisis bursa saham cina, devaluasi yuan, sampai isu kenaikan suku bunga amerika masih akan menjadi ancaman bagi perekonomian kita. Lalu kenapa kenaikan suku bunga amerika masih menjadi sebuah ancaman yang serius bagi perekonomian kita?
Bila melihat ke kondisi beberapa dekade ekonomi amerika yang tanpa bunga atau bunga nol koma persen, maka sebenarnya dunia hidup dalam murahnya uang pinjaman. Bila amerika memangkas suku bunga menjadi benar-benar nol persen, maka semua akan senang. Namun sebaliknya bila amerika menaikan suku bunga, maka bunga pinjaman atau kredit menjadi mahal dan akibatnya bisa ditebak.
Amerika memang masih menjadi ekonomi terbesar di dunia, dan mata uang dollar adalah benchmark atau mata uang paling penting di dunia. Apapun yang dilakukan amerika akan mempengaruhi kondisi semua negara. Dunia sudah terkoneksi satu dengan lainnya, semuanya tak bisa lepas dari pengaruh ekonomi amerika.
Sebenarnya cukup beralasan amerika menaikan suku bunganya, dengan kondisi perekonomian amerika yang mulai stabil, maka sudah saatnya memberi nilai pada mata uang mereka. Meskipun sebenarnya amerika juga tak terlalu “confident” bahwa ekonominya sudah membaik. Ini bisa dilihat dari keraguan the fed menaikan suku bunganya.
Dari data perekomian amerika akhir-akhir ini memang menunjukan sinyal positif, angka pengangguran menurun dan mulai stabil. Lalu proyeksi pertumbuhan ekonomi yang mulai stabil, semua ini menjadi dorongan positif untuk menaikan suku bunga. Namun perubahan besar di mitra bisnis amerika, seperti cina, jepang, eropa yang mulai melemah ekonominya, membuat kenaikan suku bunga ini diragukan dampak positifnya bagi perekonomian global. Kenapa bisa begitu?
Seperti diutarakan sebelumnya perekonomian dunia sudah terhubung satu dengan yang lain dan saling mempengaruhi. Juga banyak perusahaan besar di berbagai dunia memiliki portofolio utang dalam bentuk dollar, kenaikan suku bunga akan membuat beban perusahaan ini bertambah. Perusahaan yang bagus saja bisa tertekan apalagi dengan perusahaan yang sedang berkembang.
Kondisi inilah yang terjadi di Indonesia, banyak utang perusahaan swasta maupun utang Negara dalam bentuk dollar. Bisa dipastikan akan bertambah bebannya dengan kenaikan suku bunga amerika. Boleh saja percaya diri akan bisa berlalu dengan kenaikan suku bunga amerika, tapi akan menimbulkan akibat buruk bagi perekonomian nasional.
Efek dominonya sulit dihitung dan diperkirakan, karena ekonomi kita sudah terkoneksi atau terhubung dengan ekonomi dunia. Memang kenaikan suku bunga amerika sangat-sangat krusial, makanya the fed begitu hati-hati menimbangnya. Soalnya bisa mempengaruhi ekonomi dunia dan kembali ke ekonomi amerika sendiri.