Inflasi masih Tinggi, Rupiah tak mungkin Menguat

31 August 2015

Data yang dirilis BPS masih menunjukan sulitnya kebijakan ekonomi ini dalam menekan inflasi lebih rendah lagi. Penyebabnya selalu persoalan klasik, harga bahan pangan yang bergejolak. Angka inflasi juga selalu tidak sama di tiap daerah, ini menunjukan ada persoalan distribusi logistik yang masih bermasalah.

Kondisi Indonesia yang terpisah oleh lautan menjadi hambatan tersendiri dari distribusi logistik. Dari setiap rencana pembangunan, tidak pernah menyentuh hal krusial ini. Padahal persoalan logistik ini amat penting dalam menahan laju inflasi sekaligus ketahanan rupiah.

Dari data BPS setiap bulannya selalu memiliki pola yang sama dan selamanya persoalan tidak pernah dipecahkan. Dilemanya lagi pejabat ekonomi terkait sering membaca data BPS dari sisi lain. Meskipun sudah ada wacana keseragaman tetap saja, analisa data dan pemecahan masalah logistik menjadi kunci dari suksesnya menekan inflasi.

Sudah sejak lama rupiah menjadi bulan-bulanan setiap terjadi gejolak di luar negeri. Ini juga karena ekonomi kita tak pernah mengalami perbaikan, bahkan semakin besar semakin kompleks permasalahannya. Ini juga karena kebiasaan kita memecahkan masalah dengan membuat masalah yang baru.

Kebijakan impor serampangan juga menghancurkan industri lokal dan merusak tatanan ekonomi yang sudah dibangun. Padahal Indonesia tumbuh dan berkembang semakin besar, tentunya model pengelolaan logistik sudah harus lebih memadai. Bukan lagi pakai cara-cara manual, sudah harus mengunakan algoritma atas pola konsumsi dan produksi bahan pangan.

Gejolak harga yang terjadi tak mungkin terjadi bila pola logistik bisa dikontrol dengan baik. Ini juga didukung oleh distribusi logistik yang murah. Memang masih banyak yang harus diperbaiki bila ingin mengatasi inflasi yang tinggi ini.

Pemerintah harus terus memperbaiki model pengelolaan distribusi logistik yang dimiliki Negara maju. Seperti jepang yang mampu menekan inflasi hingga nol persen. Ini tentunya butuh waktu, tapi tetap memiliki progress setiap waktunya.

Di system ekonomi kita tidak pernah ada progress dari setiap persoalan yang muncul. Kebanyakan formula yang dibuat tidak menyentuh prinsip dasar logistik yang murah. Akibatnya persoalan berputar-putar dan angka inflasi tidak pernah menyentuh di bawah 5 persen, apalagi sampai di bawah satu persen. Mungkin masih menjadi mimpi bila system logistik masih amburadul. Selamanya pula, rupiah akan terus tertekan dan melemah.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013-2015. Analisa Investasi - All Rights Reserved
-->