Untung-Rugi Topup Kredit Pinjaman

07 July 2015

Seringkali topup kredit dilakukan saat ingin menambah pinjaman atau utang. Ini adalah fitur kredit yang bisa digunakan daripada harus membuka utang baru. Ada kemudahan yang diperoleh, selain tidak memerlukan survey lagi, juga lebih cepat proses administrasinya atau cairnya pinjaman.

Kendalanya adalah topup kredit atau menambah utang ini, terletak pada bunga kredit yang bisa lebih tinggi. Ini dimainkan oleh pihak pemberi kredit atas kebutuhan yang meningkat. Begitulah dalam bisnis perbankan, saat permintaan meningkat maka semakin tinggi biayanya.

Topup kredit sebenarnya juga menjadi jalan keluar dari kredit yang kemungkinan bermasalah. Misal ada kemungkinan gagal bayar, maka topup kredit ini bisa dilakukan. Ini seperti kasusnya utang Yunani. Dimana lembaga donor menambah utang Yunani agar terhindar dari gagal bayar.

Namun semua jenis langkah bisnis pasti ada harganya. Topup kredit pasti memiliki resiko panjang di belakang hari. Apalagi dengan kondisi keuangan yang tidak sehat, topup kredit hanya membuat utang semakin besar bebannya.

Namun bagi perusahaan besar yang memiliki asset banyak dan usaha yang beragam, topup kredit sering bermanfaat dalam meningkatkan modal usaha. Semakin banyak aliran keuangan akan memudahkan perusahaan dalam operasional usahanya. Kondisi ini tidak untuk keuangan pribadi, dimana sumber income atau penghasilan biasanya terbatas.

Topup kredit memang akan menambah beban utang, bisa saja semakin besar angsuran atau cicilan daripada penghasilan yang dimiliki. Biasanya bank atau pihak pemberi kredit akan hati-hati dalam memberi topup kredit. Jaminannya harus kuat dan ada aliran dana untuk membayar cicilan atau angsuran nantinya.

Pada kebanyakan kasus topup kredit ini tidak berguna bila kebutuhan utangnya bukan untuk tujuan konsumtif. Misal butuh untuk membeli rumah, maka lebih baik mencari KPR daripada melakukan topup kredit. Dari segi bunga kredit, jelas sekali bunga KPR lebih bersaing dan murah.

Juga jangan lakukan topup kredit bila bukan untuk kebutuhan yang benar-benar mendesak. Resiko bagi keuangan anda sangatlah tinggi. Ada kemungkinan pola keuangan menjadi konsumtif dengan adanya topup kredit ini.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013-2015. Analisa Investasi - All Rights Reserved
-->