Saat mendekati momen hari besar kayak gini, aliran deras dollar masuk ke Indonesia. Aliran Dollar yang masuk ini bukan dari para investor, melainkan dari keringat para TKI yang mengirim uang pada keluarganya. Biasanya pada momen begini rupiah akan menguat akibat pasokan dollar melimpah ini.
Sebenarnya tiap bulan akan ada hari atau minggu rupiah menguat secara pasti. Ini adalah saat masuknya dollar kiriman dari para TKI. Besarnya memang cukup signifikan dalam menyumbang devisa bagi ketahanan rupiah.
Negara juga kecipratan dari keringat derita para TKI ini, ada semacam remittance charge sebesar 5 dollar bila masuknya dollar ini lewat bank. Memang ternyata Negara juga diuntungkan banyak sekali dari derita para TKI ini. Sumbangsihnya bagi ekonomi rupiah boleh jadi lebih besar dari yang diperkirakan.
Selama ini media lebih condong memberitakan berita buruk dari nasib para TKI ini. Mulai dari yang siap digantung, proses sedang digantung sampai yang pulang tinggal nama. Semua ini adalah derita TKI kita yang sering terlupakan oleh tangan Negara.
Padahal dollar para TKI ini mungkin yang bikin rupiah tetap bertahan. Lihat saja kinerja ekspor yang lemah, gimana bisa dapat dollar bila impornya semakin kuat. Akhirnya berharap dari utang luar negeri, tapi juga harus membayar utang dengan bunganya. Jelas sekali akan lebih besar dollar yang keluar daripada yang didapat.
Memang dollar dari para TKI ini tanpa beban berarti bagi Negara. Justru Negara amat diuntungkan dengan adanya TKI yang semakin banyak di luar negeri. Negara tak perlu mengurusi atau keluar uang buat para TKI ini, jadi Negara tak perlu keluar dollar.
Tidak heran karena jasa para pekerjanya yang banting tulang di luar negeri ini, seorang presiden wanita negeri seberang, menyambut kepulangan para pekerja yang teraniaya ini dengan pelukan sayang dan terima kasih. Kejadian ini sudah lama terjadi, tapi untuk mengingatkan kita, bahwa sedikit orang besar yang mampu menghargai jasa rakyatnya yang bekerja di luar negeri.
