Industri kapal perang dalam negeri sebenarnya sudah cukup maju. Dari alih teknologi atau TOT pada pembuatan LPD banjarmasin class sudah diperoleh kemajuan dalam membuat kaprang gede sendiri. Hanya saat adaptasi pembuatan PKR malah butuh waktu lebih lama, bukankah modular teknologi akan menghemat tenaga dan waktu?
Teknologi modular pada pembuatan kapal perang ini menjadi jawaban atas lambatnya pembuatan kapal perang kelas kakap, seperti aircraft carrier atau kapal induk. Amerika sendiri melakukan perubahan pada pembuatan kapal induknya nimitz class ke modular mulai tahun 1991. Hasilnya pembuatan kapal induk yang biasanya 5-7 tahun, bisa dipercepat menjadi sekitar 3 tahun dengan teknologi modular.
Tentunya teknologi membangun kapal blok demi blok ini bisa menghemat tenaga kerja, waktu dan biaya. Harusnya dengan adopsi teknologi modular ini bisa membuat kapal perang menjadi lebih efisien dan bisa commissioned dengan cepat. Apalagi untuk sejenis kapal dengan tonase lebih kecil.
Bisa jadi PT PAL sebagai pembuat kapal perang PKR ini masih belajar dalam mengadopsi teknologi modular dari Damen. Namun harusnya bisa membuat timeframe atau mengatur waktu pembuatan modul ini menjadi lebih efisien. Bisa saja modulnya ini disubkontrakan ke galangan kapal lainnya.
Apalagi kita memiliki banyak galangan kapal yang sudah berpengalaman. Disini sebenarnya PT PAL hanya menjadi leader atau leading project yang akan memanajemen atau mengatur blok demi blok. Ibaratnya PT PAL nantinya hanya menjadi tukang jahit dari blok-blok kapal yang sedang dibuat.
Amerika sendiri dengan mengembangkan teknologi modular bisa memaksimalkan galangan kapal yang dimilikinya hingga bisa commissioned setahun sekitar 300 kapal perang sekelas destroyer, artinya hampir tiap hari ada kapal destroyer yang diluncurkan. Tentunya ini sangat diperlukan saat terjadi perang, sebuah kecepatan dalam membuat kapal perang tidak saja menghemat biaya, waktu dan tenaga kerja, juga menjadi kunci dalam memenangkan perang.
Memang kemandirian dalam membuat kapal perang masih menjadi prioritas. Sedang masalah kecepatan dalam membuat kapal perang masih nomor terakhir. Sekarang yang lebih penting asal bisa bikin kapal perang sendiri, bisa ngapung dan bisa buat nembak rudal sekelas yakhont sudah top.