Usulan LPS untuk memberlakukan blanket guarantee ini sebenarnya bukan hal baru. Pada masa SMI, usulan ini sudah disuarakan, hanya mendapat tentangan dari beberapa pihak. Pertimbangannya adalah kemungkinan Negara atau LPS bisa tekor menalangi dana nasabah kaya pada bank yang tutup.
Namun sebenarnya pertimbangan itu ada benarnya di saat krisis, tapi tidak di saat stabil. Dimana ada efek berantai bila blanket guarantee ini diberlakukan di saat stabil. Pertama mungkin nasabah kaya ini tidak akan was-was lagi menaruh uangnya di dalam negeri, sehingga efeknya bisa berlanjut ke ketahanan rupiah yang meningkat. Hal ini karena simpanan rupiah lebih aman daripada dollar, banyak orang kaya akan menarik dana di luar ke dalam negeri.
Dengan simpanan rupiah yang melimpah, maka kebutuhan akan rupiah akan lebih tinggi dan membuat rupiah menjadi menguat. Sebenarnya pendapat ini memiliki kelemahan, karena investor yang sudah tua mungkin hanya akan menaruh dananya di deposito rupiah, sedang investor yang berani akan lebih berpetualang dengan bentuk investasi yang lebih menarik di luar negeri. Jadi kemungkinan manfaat blanket guarantee ini masih fifty-fifty, tapi tetap memiliki nilai lebih di saat stabil.
Pertimbangan kedua, iklim investasi di dalam negeri yang masih lesu. Investor pasti akan pikir-pikir untuk menarik dananya di luar negeri, meski dengan berlakunya blanket guarantee sekalipun. Hal ini sesuai prinsip bisnis, dimana ada tempat aman dan menguntungkan untuk berinvestasi disitu uang akan mengalir.
Bila melihat ke dominannya investor property di Singapura, boleh dibilang begitulah dana orang kita diparkir di sana. Banyak taipan singapura yang diuntungkan dengan dana parkir orang kita ini. Mayoritas orang kaya singapura yang baru dirilis adalah bergerak di bisnis property.
Disini sebenarnya langkah blanket guarantee ini harus diikuti dengan perbaikan iklim investasi. Sehingga benar-benar memberi perlindungan lebih atau jaminan pasti akan investasi yang aman dan menguntungkan. Memang pemerintah harus kerja keras bila ingin memberlakukan blanket guarantte, karena bila ekonomi yang lesu ini berlanjut maka blanket guarantee akan bisa membuat Negara bangkrut bila banyak bank yang tutup.