Bila boleh menentukan pilihan lain, tentunya akan memilih gaji naik dan harga-harga kebutuhan pokok turun. Baru ini yang namanya kemakmuran, daya beli masyarakat jelas meningkat. Namun keinginan seperti ini tidak akan terwujud, selama fundamental ekonomi tidak diperbaiki.
Banyak indikator ekonomi yang memburuk dalam beberapa kuartal, dan seakan-akan sulit untuk diatasi dan tidak terkendali. Inflasi yang tinggi akibat harga-harga kebutuhan pokok naik, sedang ekonomi yang lesu ini membuat penghasilan rata-rata masyarakat semakin menurun. Mau kerja atau usaha model apapun serba susah, kecuali jadi PNS yang naik terus gajinya menyesuaikan dengan inflasi.
Kondisi ekonomi yang melambat ini tak lepas dari beragam faktor yang sulit dikendalikan. Krisis utang Yunani, kejatuhan bursa Cina, penguatan dollar, adalah sekian faktor eksternal yang sulit untuk dikendalikan. Sedang dari dalam negeri adalah inflasi tinggi, penurunan angka pertumbuhan, melemahnya rupiah, yang berusaha diperbaiki oleh pemerintah.
Nampaknya usaha pemerintah dalam enam bulan ini kurang mendapatkan hasil. Terlihat mulai panik dengan kebijakan yang kontraproduktif, sedang persoalan mendasar tidak pernah diperbaiki. Selama ini arah ekonomi memang berdasar pada pertumbuhan konsumtif, amat sulit untuk menjadi Negara eksportir.
Padahal ini hal mendasar yang bisa memperbaiki indikator ekonomi rupiah. Kondisi ekonomi sempat kinclong saat ekspor menembus level psikologis. Sebelum akhirnya berhenti dan mulai menurun saat ditinggalkan oleh SMI dan MEP.
Memang ekspor yang harusnya menjadi tumpuan pertumbuhan, karena ini akan bisa memperbaiki indikator ekonomi yang sudah menurun ini. Arah kebijakan yang dilakukan pemerintah seakan tak tentu arah, terlalu fokus dengan masalah superfisial, dan terlewatkan masalah mendasar yang harusnya lebih diatasi.
Bukan tidak mungkin semakin banyak indikator yang akan menurun. Ini tentunya akan berimbas ke kondisi ekonomi, sosial pada masyarakat. Harga kebutuhan pokok yang semakin tidak terbeli, sedang penghasilan semakin tidak tentu.
Semua ini harusnya bisa dievaluasi oleh pemerintah atas langkah-langkah yang sudah dilakukan. Perlu perubahan mendasar dalam arah ekonomi yang sudah dijalankan. Sebelum semuanya semakin tidak terkendali.