Kehilangan pekerjaan bagi seorang buruh mungkin bisa menjadi bencana bagi keluarga mereka. Suatu hal yang tidak pernah dirisaukan secara dalam oleh para pengambil kebijakan ekonomi. Biasanya para pembesar ini berkomentar ringan dan mencari kambing hitam atas masalah yang ada.
Bila melihat komentar mereka di media, seakan mereka tidak pernah merasakan beratnya kehidupan di bawah. Padahal akibat kebijakan mereka, harga-harga membumbung tinggi dan tak terbeli. Apalagi dengan beban baru kena PHK, maka semakin berat beban rakyat ini.
Para pembesar di atas sana seakan bukan menjadi bagian dari kehidupan kalangan buruh ini. Mereka hidup di dunianya sendiri dan membuat kebijakan seenaknya. Bila persoalan ekonomi sudah tak sanggup dipecahkan, bukankah lebih baik mundur teratur dan diberikan pada orang yang mampu.
Kondisi perekonomian yang lesu ini memang buah tangan kerja mereka. Dengan enaknya menaikan harga BBM, tanpa pernah memikirkan solusi dari persoalan akibat kenaikan BBM ini. Mereka harusnya tahu inflasi tinggi akan membayangi kenaikan BBM ini.
Harusnya mereka sudah menyiapkan tata kelola keuangan yang baik menghadapi tingginya inflasi. Cara mereka tetap nekad membangun infrastruktur besar-besaran dengan mengabaikan kondisi fiskal, membuat rupiah tertekan dan jatuh ke level terendah. Bukannya menyadari akan kesalahannya, tetap saja mencari kambing hitam.
Amerika yang gede saja berhemat dalam anggarannya saat menghadapi naiknya utang dan inflasi. Namun ini tidak dilakukan disini, justru kondisi fiskal tak diperhatikan. Inflasi yang tinggi malah diikuti dengan utang yang bertambah. Akibatnya kondisi fiskal semakin berat.
Kesalahan kebijakan ekonomi ini sudah ramai dilontarkan oleh pelaku usaha. Tindakan pemerintah yang sembrono ini memang berakibat fatal bagi dunia usaha. Namun nampaknya pemerintah ini hidup di dunianya sendiri, tidak memikirkan rakyat yang telah mempercayakan tanggung jawab ini.
Para pelaku usaha tak habis pikir dengan tindakan pemerintah yang serba keliru ini. Pemerintah memiliki dana yang besar, orang-orang yang mumpuni, tapi gagal dalam mensejahterakan rakyat. Bukankah pembangunan membuat kehidupan menjadi lebih baik?
Saat PHK masal ini terjadi, harusnya sudah tahu bahwa kebijakan ekonomi yang dijalankan tidak tepat sasaran atau salah arah. Jangan lagi cari kambing hitam, atau mengelak dari kekeliruan yang sudah dibuat. Lebih baik segera perbaiki apa yang sudah dibuat, meskipun ini sudah terlambat, tapi rakyat butuh uluran tangan dari akibat PHK masal ini.