Kenapa Jumlah Klaim Asuransi lebih kecil Dari Premi yang Disetor?

20 June 2015

Kebanyakan asuransi yang full term masa preminya sudah bisa diklaim asuransinya. Hanya memang jumlahnya lebih kecil dari jumlah premi yang telah disetor. Hal ini karena asuransi adalah jasa proteksi dan bukan sebuah investasi.

Memang bila ada klausul sebelum selesai atau habis masa bayar preminya, bisa membuat besaran klaim menjadi lebih besar. Namun ini harus sesuai dengan kondisi yang ada di dikontrak asuransi. Bila tidak memenuhi syarat, maka klaim tidak akan cair.

Kondisi ini yang sering menjadi persoalan dan selalu terjadi bila menempatkan asuransi sebagai sebuah investasi. Memang bisa saja menjadi sebuah investasi, selama syarat klaimnya memenuhi perjanjian dan belum habis masa bayar preminya. Biasanya model-model ambil asuransi untuk investasi ini banyak kecewanya.

Memang tidak dipungkiri orang mengumpulkan uang agar uang bisa berkembang biak, tapi tidak untuk asuransi. Ada jasa lindung atas obyek asuransi yang menjadi biaya sebuah asuransi. Meskipun ini tidak dicantumkan dalam kontrak, tapi sudah tersirat dari besaran klaim yang tidak lebih besar dari bayarnya klaim.

Memang asuransi ini hendaknya untuk memproteksi obyek yang beresiko saja. Misal bila mobil anda sering digunakan di tempat berbahaya, maka tidak ada salahnya melindunginya dengan asuransi. Lain bila mobilnya lebih banyak di rumah dan hanya dipakai buat antar ke sekolah anak yang tidak terlalu jauh, bisa jadi bisa dipertimbangkan tanpa asuransi.

Saat memilih untuk memutuskan mengambil asuransi, resiko pada obyek harus lebih dari 50 persen. Ini bisa dilakukan dengan mengisi kuesioner yang bisa dibuat sendiri tentang resiko pada obyek berharga yang dimiliki. Kemungkinan ini bisa dihitung dari adanya penyebab kerusakan yang sangat potensial.

Memang akan terlihat subyektif dalam menghitung faktor resiko ini, namun sebenarnya bisa menjadi acuan sebuah potensi akan adanya kerusakan pada obyek berharga tersebut. Ini sebenarnya yang menjadi standar pihak asuransi saat menentukan besaran premi. Bila potensi ancaman atau resikonya semakin tinggi maka preminya akan semakin naik.

Pihak asuransi juga menempatkan banyaknya klaim yang masuk pada salah satu obyek asuransi. Semakin tinggi terjadinya klaim, akan meningkatkan premi asuransi tersebut kedepannya. Ini harusnya yang sudah dipertimbangkan saat harus mengambil sebuah asuransi.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013-2015. Analisa Investasi - All Rights Reserved
-->