Wacana penghapusan subsidi listrik kelas bawah 450V dan 900V sempat dikawatirkan akan membuat inflasi makin tinggi. Apalagi dengan kondisi inflasi year on year yang sudah di luar target. Bisa jadi akan membuat kondisi perekonomian semakin lesu.
Ada banyak hal yang harus diperhitungkan saat mengambil kebijakan yang bisa berakibat pada kondisi perekonomian. Memang sih selama ini subsidi listrik untuk masyarakat bawah ini tidak efektif, dan salah sasaran. Banyak yang kaya, punya mobil, AC, mengambil listrik segmen bawah ini, tentunya ini membuat subsidi menjadi salah sasaran.
Juga kebanyakan pemakai golongan ini yang sering memboroskan penggunaan listrik. Dengan tanggungan yang ringan perbulannya membuat golongan ini seenaknya memakai listrik. Padahal biaya produksi listriknya sudah sangat tidak efektif dengan hasilnya.
Bila melihat ke pertimbangan tersebut boleh saja subsidi listrik dihapus. Meskipun banyak juga sih masyarakat miskin yang benar-benar miskin yang terbantu dengan listrik segmen bawah ini. Juga perhatikan pula efek inflasi yang akan terjadi. Bisa jadi lebih besar akibat buruknya dari efisiensi anggaran yang akan diperoleh.
Persoalan inflasi adalah momok yang harus dijaga agar tidak merusak perekonomian. Di banyak Negara maju, inflasi ini menjadi prioritas dan ditekan serendah mungkin. Soalnya buat apa pertumbuhan yang diperoleh bila inflasinya lebih tinggi, ini sama saja dengan tidak membangun atau bisa dikategorikan salah dalam mengelola perekonomian.
Inflasi tinggi juga bisa menimbulkan efek sosial dan politik yang mengganggu kondisi suatu Negara. Ini yang selalu dihindari di banyak Negara maju, dan juga harusnya dipertimbangkan oleh pemerintah dalam menghapus subsidi listrik ini. Memang ada banyak hal yang “complicated”, yang menumpang di kasus subsidi listrik ini.
Dengan menghapus subsidi listrik secara total akan bisa ditingkatkan efisiensi dalam pemakaian anggaran. Selanjutnya dana dari penghapusan subsidi listrik ini hendaknya digunakan secara tepat. Ini mengingat resiko inflasi yang semakin tinggi.
Bila pemerintah salah dalam mengalokasikan anggaran penghapusan subsidi ini, bisa berakibat perekonomian yang semakin memburuk. Buat apa membangun bila hanya habis dimakan oleh inflasi, harga-harga kebutuhan pokok yang semakin tak terbeli, yang hanya akan menyengsarakan rakyat saja.