Kondisi rupiah yang sedang limpung ini memang bikin para netizen cemas dan kecewa. Lha mau belanja online di luar jadi mahal, juga angka yang disodori saat mau checkout bikin senewen, nolnya banyak. Maka tidak heran banyak yang lebih suka pakai mata uang lain seperti dollar atau bitcoin.
Sudah berulang kali kondisi ini dialami oleh para pengguna internet, baik pebisnis maupun yang suka belanja. Kadang kebutuhan untuk beli games, domain, yang tidak bisa didapat di dalam negeri. Tentunya tak terhindarkan akan pilihan pembayaran yang lebih nyaman.
Meskipun secara itung-itungan tak ada bedanya antara menggunakan rupiah, dollar maupun bitcoin, tapi rasanya ada kebanggaan saat belanja gak keluar uang banyak, nolnya gak berderet-deret. Misal saat beli games yang harganya 6 juta, maka kalau bayar pakai rupiah, jelas nolnya berderet enam.
Lain bila bayarnya pakai dollar, paling nolnya berderet dua. Lebih keren lagi pakai bitcoin gak ada nolnya. Soalnya 1 bitcoin saat ini berkisar di 3 jutaan, jelas lebih mantap.
Memang perasaan kayak begitu kadang terlalu lebay, toh tetap sama juga jumlah uang yang dibelanjakan, meski menggunakan beda kurensi. Hanya memang yang gak ada nolnya makin ringkas, lagian juga bila belanjanya kecil pada bitcoin pasti akan keluar nol komanya. Ya akan sama juga banyak nolnya, hanya memang nolnya berada di belakang koma.
Rupiah yang banyak nolnya ini memang sempat menjadi wacana bagi petinggi keuangan untuk melakukan redenominasi, yaitu penghilangan angka nol tanpa mengubah nilainya. Ini dengan harapan lebih ringkas dan lebih praktis saat melakukan transaksi. Sebagaimana diketahui bila belanja dalam jumlah besar akan bermasalah dengan banyaknya nol.
Bila belanjanya online atau non tunai mungkin tak ada masalah, yang jadi persoalan saat harus bawa uang bergepok-gepok hanya untuk suatu transaksi sederhana, jelas tidak praktis dan menyusahkan. Bisa jadi banyak pebisnis yang lebih suka pakai dollar daripada rupiah, karena jelas lebih ringkas. Juga bitcoin bila transaksinya di dunia maya.
Mungkin aturan BI yang berupaya melarang transaksi dengan mata uang selain rupiah di dalam negeri akan menemui banyak rintangan. Pasti banyak yang minta “excuse”, lha pakai rupiah menyusahkan gitu, banyak nolnya bos. Masak mau bayar harus bawa uang berkarung-karung.