Cara Masukin Barang-Produk ke Swalayan

20 May 2015

Saat ini yang namanya swalayan atau supermarket sudah bertebaran di seluruh pelosok. Perkembangannya jauh lebih cepat dari jumlah warung atau toko tradisional. Ini yang membuat “titip barang” atau masukin produk ke swalayan menjadi media yang cepat untuk jualan barang.

Bayangkan dengan “display” atau etalase yang lebih baik, membuat barang di swalayan lebih cepat laku. Meskipun untuk masalah laku masih banyak faktornya dalam menjual barang atau produk. Apalagi bila pesaingnya atau kompetitornya sangat banyak, bisa-bisa kalah bersaing dan barang tidak laku.

Justru kadang barang yang dijual di toko tradisional lebih cepat lakunya, karena banyak anggapan lebih murah harganya, tanpa biaya sewa ini itu. Memang untuk titip barang di swalayan ada biaya sewa tepat untuk yang ukurannya di luar ketentuan. Hal ini membuat harga di swalayan akan lebih mahal, belum lagi kena margin 20 persen, akan semakin mahal dan menipis untungnya.

Titip barang atau masukin produk di swalayan atau supermarket atau hypermarket memang memiliki tata cara yang berbeda. Ini tergantung policy swalayan tersebut, juga system swalayan tersebut dalam menghandel barang. Biasanya untuk barang atau produk yang belum memiliki data di system akan membutuhkan waktu lebih lama dari produk yang sudah ada.

Ini membuat sering terjadinya kasus molornya pembayaran akibat system administrasi barang yang belum selesai. Memang banyak kasus atau keluhan pembayaran yang molor sampai lebih dari perjanjian. Biasanya sih 2-4 minggu, tapi ini bisa molor sampai 3 bulan bahkan 6 bulan. Inipun sukur-sukur dibayar, ada pula yang gak dibayar-bayar, padahal sudah ditagih berkali-kali, makin bikin pusing tentunya.

Persoalan ini memang menjadi momok bagi yang akan titip barang ke swalayan atau supermarket. Padahal secara system, swalayan sudah lebih modern dan lebih bagus prospeknya dalam memasarkan produk atau barang. Memang bukan hal yang mudah, perlu mencoba dan mempelajari system swalayan tersebut.

Sukur-sukur mendapatkan pengalaman bagi yang sudah pernah memasukan barang di swalayan. Kebanyakan prosedur memasukan barang atau produk ke swalayan memang hampir sama. Perlu proposal, sample barang atau produk untuk diajukan ke swalayan tersebut. Juga produk untuk mamin harus terdaftar di depkes, POM, dan beberapa sertifikasi.

Jangan lupa produk yang dititipkan juga sudah harus memiliki merek atau nama dagang. Lebih baik lagi dikemas secara professional menyamai produk nasional. Ini tentunya akan membuat produk akan cepat laku dan bisa balik keuntungan lebih cepat.

Biasanya pihak marketing atau divisi buyer pada swalayan akan mempelajari proposal dan barang serta meninjau lokasi produksi kalau perlu untuk melihat kapasitas produksi. Semua ini menjadi tahap awal sebelum barang masuk supermarket, masih ada jalan panjang mengikuti inventori atau stok di supermarket sampai pembayaran ke pihak penitip.

Pada akhirnya jangan patah arang saat ada masalah saat titip barang di swalayan. Banyak yang gagal, tapi banyak pula yang sukses. Semua itu ditentukan banyak factor yang bisa dipelajari agar produk bisa berlipat omsetnya dan laku keras di swalayan.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013-2015. Analisa Investasi - All Rights Reserved
-->