Kehadiran robot di industri otomotif dunia sudah diketahui mengurangi banyak tenaga kerja. Apalagi dengan munculnya mobil self driving atau mobil tanpa sopir, bisa menambah lebih banyak pengangguran. Bukankah ini yang menjadi efek negatif dari perkembangan teknologi?
Namun dengan teknologi memang akan meningkatkan efisiensi berkendara, mengurangi kecelakaan, ujung-ujung jalanan yang aman akan menurunkan polis asuransi. Ini bagai reaksi berantai yang akan mempengaruhi kondisi industri otomotif secara keseluruhan. Bisa jadi akan membuat produksi suku cadang dan mobil menjadi berkurang, dan akhirnya akan mengurangi banyak tenaga kerja.
Di Negara maju yang sudah mengalami penurunan populasi penduduk, mungkin akan diuntungkan dengan hal ini. Lalu bagaimana dengan Negara berkembang yang penduduknya makin bertambah, seperti Indonesia. Bisa jadi akan membuat pengangguran semakin banyak.
Meskipun teknologi mobil self driving ini masih satu dekade lagi untuk diaplikasikan, tapi imbas bagi perekonomian sudah bisa ditebak. Sudah beberapa ujicoba menunjukan hasil yang memuaskan, dan meminimalkan terjadinya kecelakaan. Lalu apa yang harus dilakukan menghadapi perkembangan teknologi ini?
Tentunya dengan berkembangnya teknologi dengan segala konsekwensinya akan menimbulkan akibat lainnya. Munculnya pekerjaan baru, juga ada kemungkinannya. Ambil contoh seperti pekerjaan programmer semakin dibutuhkan oleh industri.
Pekerjaan dalam merancang program bagi setiap aplikasi bisnis ini masih belum tergantikan oleh mesin dalam beberapa waktu ke depannya. Bahkan memunculkan banyak jenis program dengan peluang kerja yang semakin besar. Kondisi ini sebenarnya bisa ditangkap, bahwa pekerjaan kasar atau secara fisik akan tergantikan oleh mesin.
Hanya yang tersisa nantinya mode pekerjaan kreatif yang memerlukan ketrampilan pikiran atau otak. Ruang kerja mungkin menjadi semakin sempit dan bisa dilakukan dimanapun berada. Dari sini sisi efisiensi menjadi optimal dan hidup bisa menjadi lebih mudah.
Hanya memang akan ada arus kuat yang akan membawa semua itu. Bagi yang mau bertahan akan bisa mendapatkan kondisi ini dengan melalui seleksi alam yang semain ketat. Namun tak perlu takut karena teknologi akan membuatkan jalan bagi semua.