Pertaruhan UMKM sebagai Penyelamat Ekonomi

24 August 2015

Kondisi perekonomian yang melambat dan cenderung menurun, membuat kemungkinan adanya krisis ekonomi mengemuka. Disini sektor UMKM nampaknya menjadi tumpuan atas ketahanan ekonomi rupiah. Suatu hal yang menjadi pertaruhan soalnya kondisi UMKM sudah tidak sama dengan saat krismon 1998.

Sektor UMKM memang nyaris tak tersentuh krisis 1998, bahkan mengangkat perekonomian dari kejatuhan. Namun kondisi saat ini sudah cukup parah, UMKM mengalami penurunan juga sejak awal tahun, diperkirakan lebih dari 40 persen penurunannya. Suatu yang sudah membuat usaha UMKM ini menjadi tertekan.

Bila dipertaruhkan untuk membendung krisis yang akan datang, dipastikan akan kelabakan juga. Apalagi dengan arah kebijakan ekonomi pemerintah yang tidak berpihak secara penuh. Pemerintah lebih menyayangi proyek infrastrukturnya daripada membantu sektor UMKM dengan sepenuh hati.

Memang ada bantuan buat UMKM tapi tidak sepenuh hati, kredit yang diberikan amat minim dengan bunga yang tidak kompetitif. Masih kalah dengan cina dalam memberi insentif pada industrinya. Jelas UMKM tak akan mampu bersaing dengan produk cina yang sudah melebar kemana-mana jenisnya.

Wajar bila tekanan pada UMKM semakin besar, dari kredit yang tidak murah, persaingan dengan produk cina, dan penurunan daya beli masyarakat. Semua ini harus diatasi sendiri oleh UMKM, tanpa pemerintah bisa membantu lebih besar lagi. Banyak UMKM yang tidak mendapatkan sama sekali kucuran modal dari pemerintah.

Sempat pula saat marak kasus harga daging sapi yang melonjak, ketahuan bahwa para peternak sapi ini tidak tersentuh bantuan pemeritah sama sekali. Mereka seakan berjibaku hidup sendiri, sedang pemerintah sibuk dengan menghitung impor sapi. Lalu apa yang diharapkan dari UMKM bila tidak ada bantuan, malah tekanan pada usaha mereka?

Banyak pengharapan pada UMKM dalam krisis yang di gerbang pintu ini, dengan pengalaman di masa lalu. Namun tidak pernah sekalipun membantu atau mengembangkan usaha mereka. Dari anggaran belanja yang dipaparkan juga terlihat hanya sekedar lips servis dalam membantu UMKM.

Padahal mereka yang cukup menderita saat subsidi BBM dihapus. Itupun tidak diringankan dengan memberikan kredit yang murah. Pemerintah masih mengambil untung dari kredit yang diberikan pada UMKM dan masih berharap bisa membantu saat krisis datang, suatu anomaly.
logo
Copyright © 2013-2015. Analisa Investasi - All Rights Reserved
-->