Diberitakan pelemahan ringgit yang mencapai 31 persen itu telah memakan korban industri otomotif Malaysia. Mereka telah melakukan PHK besar-besaran, akibat persoalan keuangan dan menurunnya permintaan mobil di Malaysia. Mungkinkah hal ini terjadi di Indonesia?
Industri otomotif Indonesia sebenarnya cukup bergairah, dari beberapa pameran yang diadakan masih ramai dikunjungi oleh masyarakat dan mencetak angka penjualan yang bagus. Meskipun sebenarnya ada penurunan volume penjualan mobil di dalam negeri, tapi sedikit tertolong dengan kenaikan ekspor mobil yang lumayan besarnya. Diperkirakan kondisi sektor otomotif di Indonesia masih lebih baik daripada di Malaysia.
Ini karena kebutuhan domestik yang cukup tinggi, dan mulai bertambahnya mobil yang mengunakan komponen lokal. Ini artinya akan bisa mengurangi kenaikan harga mobil akibat banyaknya komponen mobil yang masih impor. Memang ada kenaikan harga mobil, tapi selama masih ada daya beli, akan sedikit membantu kelangsungan hidup industri otomotif nasional.
Memang Pembukaan pasar ekspor pada beberapa merek mobil, telah menolong kelesuan industri otomotif kita. Bayangkan dari kapasitas produksi mobil yang bisa mencapai 2 juta pertahun, ternyata hanya diserap tak lebih dari satu juta. Itupun cukup lumayan dengan sebagian yang diekspor.
Diharapkan akan semakin banyak mobil yang diekspor dengan komponen lokal yang semakin besar. Pemerintah juga diminta untuk melonggarkan kredit bagi kepemilikan mobil, sehingga kelangsungan hidup industri otomotif bisa terjaga. Aturan yang menyangkut besaran DP bagi pembelian mobil secara kredit, harusnya sudah diperlunak selama kondisi lesu ini.
Memang daya beli masyarakat akan menurun, tapi akan terbantu dengan kemudahan dalam aturan kredit mobil. Semua ini perlu upaya dari pemerintah dalam mengatur kelangsungan industri nasional. Jangan sampai relokasi pabrikan mobil ford terulang lagi pada mobil lainnya.
Perlu upaya agresif dari pemerintah dalam meningkatkan penggunaan komponen lokal pada semua produksi mobil di dalam negeri. Aturannya tidak langsung menekan, tapi dengan batas yang perlahan diperbaiki setiap tahunnya. Penggunaan komponen lokal ini harus sudah menjadi keharusan, karena ini akan sangat membantu penguatan rupiah juga.