Kondisi ekonomi Cina paska kejatuhan bursa saham Shanghai semakin tidak menentu. Ini memberi sentiment negatif bagi rupiah, apalagi krisis Yunani yang belum usai. Rupiah semakin tertekan dan bisa melemah lebih dalam, bila tak segera dibenahi.
Sebenarnya apa yang perlu diperbaiki, lha wong indikator ekonomi juga sedang tidak baik. Situasi ekonomi global membuat ekonomi rupiah semakin tak menentu. Rupiah dikhawatirkan akan melemah ke posisi yang lebih rendah lagi.
Apalagi dengan cadangan devisa yang semakin menurun, maka BI diperkirakan tak akan bisa intervensi atau berbuat lebih banyak lagi. Mungkin perjanjian devisa swap bisa diaktifkan, namun melihat kondisi ekonomi global, pastinya semuanya juga akan sibuk sendiri-sendiri. Dikabarkan Indonesia memiliki kerjasama dengan Jepang dalam menjaga likuiditas dollar di dalam negeri.
Semua alternatif ini bisa dilakukan agar rupiah bisa bertahan dari gempuran kondisi ekonomi global yang tidak baik. Banyak pengamat maupun pelaku bisnis yang memperkirakan akan terjadinya resesi global. Ini tentunya akan berpengaruh buruk bagi rupiah.
Kondisi rupiah sendiri sejak awal tahun terus mengalami depresiasi, bahkan tidak pernah kembali ke level sebelumnya. Cenderung stabil di level 13 ribuan, padahal ini sudah lebih dari enam bulam. Bisa dipastikan melihat kondisi global seperti ini, bisa bikin rupiah melemah sampai level psikologis.
Tidak ada angka yang pasti sampai dimana rupiah nantinya akan bertahan dari badai ini. Semua ini akan bergantung banyak pada tindakan otoritas fiskal dalam menjaga rupiah di levelnya sekarang. Memang perlu kebijakan pengetatan fiskal, ini mengingat instrument cadangan devisa sudah menipis.
Meskipun cadangan devisa bisa bertahan untuk enam bulan impor, bila gempuran krisis global ini berlangsung lama bisa-bisa membuat rupiah makin klenger. Disini sebaiknya pemerintah mengenjot apapun komoditas ekspor secara maksimal. Lakukan kebijakan yang ramah terhadap ekspor apapun jenisnya.
Ini demi ketahanan rupiah, soalnya hanya ini yang bisa dilakukan selain pengetatan fiskal. Juga pemerintah harus bekerja keras dalam membenahi indikator ekonomi yang kurang baik. Diharapkan kondisi eksternal ini tidak memberi pengaruh yang terlalu buruk bagi rupiah.