Kondisi krisis Yunani yang belum tuntas, mungkin sedikit berpengaruh bagi ekonomi Indonesia. Namun kejatuhan bursa saham Cina bisa menyeret ekonomi rupiah ke ambang krisis. Ini karena perekonomian kita amat bergantung pada Cina.
Sejak pasar cina tumbuh, Indonesia merasakan efek positif dari kemakmuran Cina. Indonesia memiliki hubungan dagang yang cukup besar dan strategis. Apapun yang terjadi di Cina akan berpengaruh sangat besar pada Indonesia.
Ekonomi Cina sebenarnya sudah memasuki masa perlambatan dalam beberapa tahun. Namun anehnya bursa saham Shanghai mengalami lonjakan cukup tajam pada akhir tahun lalu. Ini ternyata disebabkan reaksi berlebihan pemerintah Cina yang menurunkan suku bunga pinjaman.
Akibatnya semua ramai-ramai melakukan aksi beli di pasar modal, sehingga akhir tahun lalu bursa shanghai mengalami puncaknya. Padahal ekonomi sedang melambat, kondisi yang anomaly atau overvalue ini direspon oleh pemerintah Cina dengan negatif. Salah satunya dengan memperketat investor individu di pasar saham, akibatnya terjadi aksi jual akan ketidak pastian tersebut, dan membuat bursa saham shanghai sempat jatuh hampir 30 persen.
Pertumbuhan ekonomi Cina sebenarnya ditopang oleh naiknya bursa saham. Seperti diketahui pada kuartal pertama tahun ini saja separuh pertumbuhan ekonomi didorong oleh bursa saham. Maka tidak heran kejatuhan bursa saham cina ini akan berpengaruh pada ekonomi cina secara keseluruhan dan bisa membuat ekonomi cina jatuh ke dalam krisis.
Mungkin kejadian ini akan menjadi badai finansial seperti tahun 1998, dimana sudah terlihat di ekonomi Thailand yang mengalami minus investasi sangat besar. Ada pelarian modal dari pasar Thailand yang bisa jadi para investor Cina yang menarik modalnya kembali ke asalnya. Kondisi ini mungkin akan berantai dan menuju ke Indonesia.
Seperti diketahui indikator ekonomi Indonesia sudah memburuk pada dua kuartal ini. Bisa jadi dengan kejatuhan bursa saham di Cina ini akan menyeret Indonesia ke dalam krisis. Apa yang harus dilakukan pemerintah Indonesia adalah segera menyiapkan payung finansial yang akan menjadi pertahanan datangnya badai dari Cina ini.
Meskipun banyak pelaku bisnis yang meragukan tim ekonomi sekarang akan bisa menyiapkan benteng finansial yang kuat, ada baiknya pemerintah melihat kinerja tim ekonominya selama enam bulan ini. Ada perbaikan atau tidak di indikator ekonomi, bila tidak, lebih baik ganti dengan orang-orang yang kompeten, yang berpengalaman dalam menghadapi krisis ekonomi.