Banyak pelaku bisnis menanti dengan was-was akhir-akhir ini. Bila melihat cadangan devisa yang turun drastis, dan posisi rupiah yang tertekan. Akankah rupiah ambruk (lagi)?
Tentunya semua orang tidak berharap hal ini terjadi lagi. Krisis moneter yang lalu sudah cukup menjadi pengalaman yang buruk dan yang terakhir. Bila rupiah ambruk lagi akan membuat keadaan menjadi sulit.
Pertama pemerintahan belum berjalan lama, bila kondisinya memburuk akan membuat situasi politik menjadi semakin rumyam. Ujung-ujungnya rakyat yang semakin sengsara Karena menjadi pion dari segala konflik. Tentunya ini tidak diharapkan semua orang.
Kedua rupiah sebenarnya tidak jatuh-jatuh amat, karena penurunannya dari 13 ribu ke 14 ribu, sedangkan saat krismon penurunannya terjun bebas. Jadi ada perbedaan yang mendasar bila harus dibandingkan grafiknya dengan saat krismon. Memang posisi rupiah ini sudah terburuk semenjak krismon, artinya situasi psikologis pasar memang cukup mengkhawatirkan.
Ketiga memang tidak ada sentiment yang positif dalam mendukung rupiah, kecuali rating utang yang meningkat. Situasi politik juga sedang tidak nyaman, publik masih tidak puas dengan krisis di system hukum dan kredibilitas pejabat publik yang dipertanyakan. Memang kondisi rupiah sedang tertekan cukup berat, maka wajar bila tidak ada hal yang mendukung untuk menguat.
Apalagi bayangan inflasi bulan kemarin yang diikuti dengan naiknya harga kebutuhan pokok menjelang hari besar. Benar-benar membuat rupiah babak belur, ibarat tinju sudah dihajar bertubi-tubi dan tinggal tunggu wasit untuk menghentikan pertandingan. Ini tidak berhubungan dengan pertandingan tinju kemarin ya!
Rupiah memang sedang dalam masa-masa sulit, masih dalam bayang-bayang kuartal pertama tahun ini yang lesu atau suram. Memang pada kuartal kedua ini masih dalam masa transisi keluar dari bekapan lesunya ekonomi. Bila pemerintah keliru dalam mengeluarkan kebijakan atau situasi politis tidak diperbaiki, bisa jadi akan membuat kondisi rupiah semakin sakit berat. Sebenarnya apa yang bisa dilakukan pemerintah?
Menurut banyak kalangan tidak ada kebijakan pemerintah yang berbuah nyata di perekonomian akhir-akhir ini. Kebijakan yang dikeluarkan hanya superficial dan tidak menyentuh hal yang mendasar. Salah satunya kinerja ekspor yang tidak pernah membaik, gimana rupiah bisa bertahan bila ekspornya memble? Sungguh ironi saat rupiah melemah, tidak ada perbaikan ekspor sama sekali.