Revisi Anggaran yang Setengah Hati

25 August 2015

Langkah pemerintah yang akan melakukan revisi anggaran dalam mengakomodasi pelemahan rupiah bisa membawa angin segar. Hanya saja masih belum menyentuh core persoalan rupiah yang sebenarnya dan solusi yang lebih efektif. Terlihat hanya mengatasi dampaknya, tanpa memperbaiki akar persoalan dari pelemahan rupiah.

Langkah pemerintah memperbesar KUR cukup bagus, hanya harus pula diikuti dengan insentif lainnya. Seperti penyediaan listrik yang murah, bantuan atas UMKM yang berorientasi ekspor. Semua ini harusnya lebih konkret dalam pelaksanaannya sehingga bisa mengangkat rupiah.

Persoalan pelemahan rupiah yang menjerat perekonomian Indonesia tak lebih dari tata kelola keuangan dan kebijakan yang tidak efektif. Pondasi ekonomi masih mengantungkan pada pertumbuhan ekonomi konsumtif, padahal rupiah butuh kebangkitan industri yang berorientasi ekspor.

Harusnya dalam revisi anggaran bisa diletakan pondasi yang konkret atas perlindungan pemerintah pada sektor industri yang berorientasi ekspor, dengan kebijakan impor yang lebih ketat. Juga insentif bagi industri yang berorientasi ekspor, dengan pemberian biaya listrik yang lebih murah, kredit usaha dan kredit ekspor yang lebih murah, kalau perlu nol persen. Semua ini akan berdampak secara signifikan dalam kinerja ekspor dan bisa memperbaiki ketahanan rupiah.

Revisi pada anggaran yang akan dilakukan ini, hampir tidak menyentuh belanja rutin yang menjadi beban bagi ekonomi rupiah. Alasannya selalu untuk mengenjot pertumbuhan konsumtif, padahal ini sudah kontra produktif dan tidak relevan lagi dengan kondisi saat ini. Harus ada perubahan mendasar di anggaran belanja ini, meski memang bisa dimaklumi keterbatasan anggaran menjadi persoalan juga.

Namun harusnya ini tidak dijadikan kambing hitam, besaran anggaran berapapun selama dikelola dengan tepat akan memberi pondasi bagi ketahanan rupiah. Disini poinnya adalah anggaran harus mendukung perlindungan industri yang berorientasi ekspor yang kuat. Ini harusnya revisi yang terbaik dari anggaran sebelumnya.

Anggaran yang ada dan akan datang sudah diketahui publik dan diragukan kontribusinya bagi iklim investasi. Banyak pelaku usaha dan investor yang hengkang dari Indonesia karena anggaran yang memang konservatif dan tidak mendukung perbaikan ekonomi. Buat apa dipertahankan bila investasinya terus mengalami penurunan.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013-2015. Analisa Investasi - All Rights Reserved
-->