Boleh dibilang investasi di bisnis makanan tidak akan pernah habisnya, bahkan sektor ini menjadi penggerak bagi ekonomi yang sedang krisis maupun lesu. Mungkin karena makanan adalah kebutuhan pokok, orang mungkin akan mengesampingkan kebutuhan yang lain, namun tidak untuk makanan. Bisnis makanan akan selalu menjanjikan, tinggal jeli melihat tren yang sedang berkembang.
Meskipun bisnis makanan ini lebih banyak dikuasai para franchise, namun ada sebuah titik jenuh pula pada selera semua orang. Kadang sejenis makanan yang disajikan sebuah PKL lebih ramai dari sebuah franchise di seberangnya. Mungkin disaat uang cekak, asal sebuah makanan enak dimakan, maka sebuah menu di warung PKL bisa memenuhi selera banyak orang, bahkan ditaksir omset para warung PKL ini lebih besar dari para pebisnis franchise.
Memang tidak ada data pasti tentang hal ini, namun seakan memberi ide bahwa investasi di bisnis makanan bisa begitu menjanjikan. Kadang memang tidak sejlimet usaha franchise yang harus survey dulu, mulai dari tempat, modal, cukup memusingkan deh. Namun hanya dengan modal pas-pasan, mangkal di kaki lima sudah bisa meraup untung, bahkan berlipat dari modal yang dijalankan.
Tidak jarang apa yang mereka usahakan memang begitu kencang, sehingga tak rela bila digusur. Ibarat sudah menjadi pundit-pundi penghasil uang, apapun akan diperjuangkan eksistensinya. Bahkan dengan mencari backingan siapapun yang bisa melindungi bisnis mereka. Inilah hal yang membuat investasi di bisnis makanan perlu dipertimbangkan untuk ditekuni.
Survey investasi di bisnis makanan
Investasi di bisnis makanan memang menjanjikan, namun juga beresiko tinggi. Misal bila salah memilih jenis makanan ataupun lokasi, bisa jadi modal amblas tak karuan. Makanan yang tak laku memang bisa menjadi bumerang, dan awal dari kebangkrutan. Agar tak sia-sia memang harus dlakukan survey dulu sebelum memulai bisnis makanan. Paling tidak di awal lihat tren makanan yang sedang berkembang dan dibidik.
Selanjutnya lihat lokasi yang akan dipilih, saat memilih lokasi tentunya lihat pangsa pasarnya. Informasi dari hasil survey ini akan masih diolah lagi menjadi ramuan yang akan menentukan jenis makanan dan harga yang akan dipatok. Ini menjadi krusial karena akan menentukan kelangsungan bisnis makanan ini nantinya.
Ikuti tren yang berkembang
Sebenarnya ini sudah menjadi kebiasaan umum, saat sebuah bisnis sedang ramai-ramainya, maka akan banyak orang yang memfoto-copinya atau menirunya. Ini lumrah terjadi, hanya bila ingin jaya atau sukses harusnya tidak asal foto-copy saja, namun dengan modifikasi yang bisa membuat bisnis makanan menjadi spesial.
Modifikasi juga tidak harus jlimet, kadang cukup dengan mengabungkan dua tren yang sedang berkembang bisa menjadi sebuah tren baru pula. Namun ini bukanlah hal yang mudah pula, mungkin secara teori mudah, di lapangan akan ada banyak kendala yang bisa menjadi sebuah tantangan maupun peluang bisnis. Tetap perlu keseriusan dan keuletan dalam melakukan investasi di bisnis makanan.