Banyak yang tertarik dengan investasi di MLM ini, namun sering tidak berumur panjang. Kebanyakan karena mismanagemen, kurang mengikuti perkembangan pasar dan penyalahgunaan keuangan usaha. Padahal MLM atau multi level marketing ini sangat menjanjikan, namun sering buyar dan menjadi hal yang negatif di mata para investor.
Beberapa penyelenggara MLM memang tidak menguasai bidangnya, mereka hanya tertarik dengan system yang dibangun. Mereka lebih fokus pada keuntungan di awal, tanpa pernah mencari peluang yang berkembang. Lebih sering malah tertarik dengan sektor lain yang bukan bidang mereka. Seperti valas, yang mengakibatkan terganggunya system keuangan dan buyarnya MLM ini.
Tentunya siapapun pasti punya pengalaman dengan investasi MLM ini, ada yang pengalaman manis dan ada pula pengalaman buruk. Namun lebih sering atau lebih banyak yang mengalami pengalaman pahit, biasanya buat mereka yang belum mendapatkan apapun dari janji yang sudah disodorkan. Padahal mereka sudah keluar banyak uang, sehingga MLM menjadi hal antipati bagi banyak orang.
Banyak memang yang merasa ahli dalam mengelola investasi MLM ini, sehingga sangat pede di awal. Begitu roda usaha berjalan, ada beberapa peluang yang dilewatkan, sehingga kerugian mulai mendera MLM ini. Akhirnya banyak yang tidak mampu memberikan janji yang sudah diiming-iminkan. Bisa jadi janjinya terlalu tinggi atau memang MLMnya berkedok investasi bodong.
Lihat jenis investasi MLM
Kebanyakan MLM dengan basis komoditas maupun keuangan sangat rawan buyar atau mengalami kerugian. Meskipun peluangnya sangat banyak, namun pergerakan peluang ini sangat cepat, sehingga tidak bisa mendapatkan apapun dari keuntungan MLM ini. Namun beberapa MLM produk cukup bisa berjalan, meskipun kadang mati suri. Penyebabnya bisa banyak hal, namun yang paling sering memang mismanajemen, tergiur dengan bisnis yang lain.
MLM produk sebenarnya menjanjikan, selain akan tumbuh juga menciptakan konsumen yang loyal. Konsumen jenis inilah yang bisa membuat MLM produk menjadi besar, karena di sisi lain perputaran produk akan semakin besar, sehingga menaikan omset perusahaan. MLM produk inilah yang lebih cocok diterapkan, meskipun harus dilihat dulu siapa yang mengelolanya.
Pengelolaan investasi MLM secara transparan
MLM biasanya berkembang dari sebuah waorkshop, dari perkenalan dengan beberapa relasi, teman, tetangga maupun kerabat. Pada masanya memang MLM memberi keuntungan yang luar biasa, namun saat dihadapkan pada tantangan, sang pengelola lebih sering mencari jalan yang mudah, yaitu lari dengan keuntungan yang telah terkumpul. Padahal bila tetap berjalan akan memberi kondisi yang baik bagi usaha ini.
Memang pengelolaan yang tidak transparan menjadi kendala investasi MLM ini. Siapapun mulai mengerti, tidak percaya pada janji maupun tidak percaya dalam memberikan uang ke orang lain, meskipun dengan iming-iming yang menjanjikan. Inilah matinya investasi MLM, saat usaha tidak dijalankan secara transparan, karena memang ada penipuan di dalamnya. Mungkin sistemnya transparan, tapi bila keuangannya tidak transparan, maka MLM itu tidak lebih dari investasi bodong, lebih menguntungkan pengelola dari pada pesertanya.