Keputusan the fed menaikan suku bunga sebesar 0,25 persen akhirnya terjadi. Era dimulainya “uang mahal” telah terjadi, setelah masa-masa “uang murah” atau bunga hampir 0 persen berakhir. Keputusan ini bisa memiliki implikasi serius pada rupiah, meskipun besar kemungkinan tak sebesar dampak depresiasi yuan.
Rupiah sendiri sudah memiliki suku bunga yang sangat tinggi, jauh sekali spreadnya dengan suku bunga amerika saat ini. Hanya memang perubahan suku bunga amerika ini memiliki efek domino ke pasar dan ujung-ujungnya berimbas pada bisnis atau perusahaan yang memiliki relasi ke dollar. Besar kemungkinan akan terjadi krisis kecil keuangan di perusahaan yang sudah berat bebannya oleh perlambatan ekonomi.
Disini pemerintah harus sigap menyikapi kenaikan suku bunga amerika ini. Memang tidak memiliki implikasi serius pada makro, tapi bagi perusahaan multinasional yang punya hutang dollar bakal menemui kesulitan kedepannya. Memang keuangan perusahaan bukan urusan pemerintah, tapi bila perusahaan mulai merumahkan karyawan atau PHK masal akan menjadi masalah bagi pemerintah.
Perusahaan tentu saja akan mengatur keuaangannya seketat mungkin, meminimalkan pengeluaran dan ini akan bisa berdampak merumahkan karyawan. Sudah banyak perusahaan yang sudah berat bebannya oleh perlambatan ekonomi dalam setahun ini. Sudah cukup tekor dalam setahun akan menjadi lebih berat posisi keuangan dengan naiknya suku bunga amerika.
Efek domino “uang mahal” ini akan memiliki rentetan buruk dalam kinerja perusahaan. Besar kemungkinan cepat atau lambat akan terjadi aksi sporadis perusahaan untuk bertahan dan ini yang harus diseriusi oleh pemerintah. Memang pemerintah tak akan mencampuri masalah keuangan perusahaan, tapi pemerintah bisa membantu dengan menguatkan rupiah.
Memang penguatan rupiah adalah salah satu jalan untuk melawan naiknya suku bunga amerika. Meskipun akan memiliki akibat negative bagi kinerja perdagangan. Namun rupiah melemahpun kinerja perdagangan tak kunjung membaik.
Disini dengan kepastian naiknya suku bunga amerika akan sedikit mengeluarkan rupiah dari tekanan. Namun sekarang yang harus disikapi adalah depresiasi yuan. Ini yang menjadi masalah serius setelah naiknya suku bunga amerika.