Sudah beberapa minggu ini harga minyak dunia dalam tekanan, harganya terus turun menembus level terendahnya. Padahal biasanya di musim dingin harga minyak dunia cenderung naik oleh permintaan yang meningkat. Hal ini bisa terjadi karena lesunya ekonomi cina yang menjadi salah satu pemakai terbesarnya. Mungkinkah anjloknya harga minyak dunia ini bisa menurunkan harga BBM?
Memang pemerintah saat ini cenderung mengurangi dan menghapus subsidi BBM, sehingga harganya akan mengikuti harga minyak dunia. Namun dilemanya saat ini rupiah sedang dalam tekanan. Sudah beberapa minggu ini nilai tukar rupiah merosot menembus level psikologisnya.
Tentu saja dengan turunnya nilai tukar rupiah, harga BBM tidak bisa mengikuti turunnya harga minyak dunia. Memang serba sulit di tengah usaha menaikan daya beli masyarakat, lagi-lagi turunnya harga minyak dunia tidak bisa dimanfaatkan untuk menurunkan harga BBM. Apalagi dengan kondisi deficit anggaran yang semakin membengkak, justru subsidi yang masih diberikan bakal dipangkas habis.
Anjloknya harga minyak dunia ini juga mengirim sinyal buruk ke ekonomi dunia yang sudah mengalami perlambatan selama setahun ini. Bisa diartikan bahwa peluang recovery ekonomi dunia bakal semakin berat. Apalagi bagi Indonesia dengan kondisi indicator ekonomi tahun ini yang kurang menggembirakan, maka impian untuk berlari di awal tahun depan bakal sirna dengan sendirinya.
Berkali-kali sikap optimis pemerintah dihadapkan pada realita yang kurang menggembirakan, bahkan cenderung “too optimis” tanpa melihat indicator ekonomi dan kondisi global yang masih lesu. Bisa jadi target-target yang diharapkan bakal terlalu tinggi dari capaian yang mungkin akan kembali mengecewakan.
Beban berat memang masih bakal dihadapi, untuk bisa bertahan saja masih sulit, apalagi untuk bisa tumbuh. Inilah hal yang mungkin harus disadari oleh pemerintah untuk lebih focus pada kenyataan daripada menggumbar impian yang sulit tercapai. Cita-cita atau impian boleh setinggi langit, tapi realita juga harus dihadapi.
Ini agar kita tidak cenderung hidup dalam impian yang tak kunjung usai. Pada akhirnya beban berat bakal dihadapi oleh masyarakat Indonesia, dengan melemahnya kembali rupiah. Harga-harga kebutuhan pokok diperkirakan bisa bergerak naik kedepannya.