Seperti yang sudah-sudah, saat teror mengganas di Indonesia, rupiah berada dalam masa suram. Ini cukup wajar, dengan tingkat keamanan yang meningkat maka resiko investasi semakin tinggi. Apalagi Indonesia memiliki riwayat kelam menjadi medan tempur para teroris, maka teror di paris membuat mata uang garuda akan kembali mengalami tekanan berat.
Beberapa investor asing sudah mendapatkan peringatan dari pemerintah masing-masing akan resiko keamanan yang semakin tinggi. Ini berarti sudah waktunya memperhatikan tempat-tempat yang rawan jangkauan teroris. Meskipun saat ini sudah tak ada tempat lagi yang aman, tapi setidaknya sudah ada guideline untuk mulai meninggalkan tempat-tempat dengan resiko keamanan yang tinggi.
Rupiah yang selama ini rentan oleh gejolak eksternal, juga tak bisa menghindari dampak dari teror di paris, prancis ini. Sejak peristiwa pengeboman pesawat rusia dan penembakan di paris, rupiah lambat laun melemah cukup tajam. Dalam beberapa hari cenderung turun dengan cepat dan tak ada respon untuk balik.
Ini menandakan akan terjadi hal besar pada rupiah, meski indikator makro masih menunjukan tren positif. Boleh dibilang akan ada adu kuat antara sentiment positif dan negative dengan kemungkinan besar rupiah akan masih melemah. Selama ini rupiah amat bergantung pada investor asing, lihat saja dominasi mereka di pasar keuangan.
Tentu saja ini membuat posisi rupiah maupun ekonomi Indonesia dalam masa kritis. Harga sebuah kenyamanan dan keamanan memang sangat mahal, namun efek dan dampaknya juga bisa lebih mahal lagi. Begitu besar kerugian yang diderita Indonesia saat menjadi medan tempur para teroris, maka dari itu pemerintah harus siaga satu saat terror di paris terjadi.
Meskipun jauh sekali antara Indonesia dan paris, tapi kita memiliki sejarah yang sama dengan Prancis dalam menghadapi terror. Perancis di kenal sebagai Negara multiras dan menerima pendatang dengan terbuka. Meskipun gerakan garis keras ultranasionalis mulai berkembang, tapi perancis masih terbilang moderat dan ramah dengan pendatang.
Demikian pula dengan Indonesia yang multiras ini yang dengan mudahnya memanas bila dipicu oleh isu yang sensitif, maka inilah yang menjadi concern investor maupun pemerintah asing dalam memandang Indonesia sebagai Negara yang tingkat keamanannya masih diawasi. Tentu saja ini membuat aspek ekonomi mengikuti policy yang menjadi dasar dalam menghadapi Indonesia.
Rupiah tertekan akhir-akhir ini sudah bisa diprediksi dan akan terus terjadi sampai isu keamanan bisa dikontrol dengan baik. Disini pemerintah harus terus siaga dan waspada, agar terror tidak kembali ke Indonesia. Apalagi dengan kondisi ekonomi yang masih sulit, kebobolan sedikit saja bisa memicu eksodus investor asing keluar Indonesia.