Aksi beli investor asing masih terus terjadi di bursa saham. Diperkirakan mereka akan terus masuk memburu saham unggulan yang sudah sangat murah. Ini karena memang belinya pake dollar, dapat rupiahnya banyak sehingga dapat sahamnya sangat murah sekali.
Bukankah ini namanya untung besar, dengan memanfaatkan gejolak rupiah dan anjloknya harga saham di bursa. Pola ini sudah terbaca, saat capitol outflow dari emerging market dalam jumlah yang sangat besar. Ini mengikuti isu kenaikan suku bunga amerika, akibatnya rupiah melemah sangat dalam, diikuti bursa yang sudah secara massif ditinggalkan oleh investor asing.
Dalam kondisi ini investor asing berada dalam posisi yang paling menguntungkan. Saat masuk ke bursa, dollar mereka sudah sangat tinggi nilainya terhadap rupiah. Apalagi dengan posisi saham yang sudah turun hampir 20 persen dari awal tahun, maka harga saham sudah sangat murah sekali.
Para investor asing ini mengeruk dobel keuntungan, dari nilai tukar rupiah dan dari murahnya harga saham. Diperkirakan bila dihitung keuntungan investor asing ini bisa mencapai lebih dari 30-45 persen dalam menukarkan dollarnya dengan saham unggulan di bursa. Apalagi IHSG juga bergerak naik dengan cepat, maka bisa diperkirakan keuntungan para investor asing ini bisa bertambah 10 persen dalam beberapa hari-minggu kedepannya.
Memang pasar emerging market seperti Indonesia ini sangat mudah digoyang dan dimanfaatkan untuk mengeruk keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Pola ekonomi konsumtif yang dianut oleh Indonesia memang sangat bermanfaat bagi investor asing. Meski secara ekonomi bagi Indonesia, pola ekonomi konsumtif ini sangat merugikan karena menjadi bulan-bulanan gejolak eksternal.
Diperkirakan bursa akan terus bergejolak lagi, ini mengingat dengan naiknya IHSG, maka posisi investor asing sudah untung lebih dari 50 persen. Mereka bisa dengan mudahnya keluar lagi memburu dollar, karena posisi dollar yang berbalik melemah sehingga sangat murah untuk dibeli. Posisi yang sudah untung ini memang menawarkan kemungkinan profit taking di bursa saham.
Apalagi dengan kebijakan pemerintah Indonesia yang masih dangkal. Paket kebijakan ekonomi jilid 1, 2, 3 dan seterusnya masih belum menyentuh fundamental ekonomi, maka besar kemungkinan rupiah masih bisa bergejolak dan ini adalah peluang besar bagi investor asing meraih keuntungan. Dengan main dollar dan saham sudah untung banyak dalam waktu singkat.