Menghitung Batas Spekulatif Trend Penguatan Rupiah

07 October 2015

Penguatan rupiah pada beberapa hari ini tak lepas dari masuknya investor asing di pasar keuangan, disamping peran BI lewat “operasi senyap”. Ini menandakan penguatan rupiah sebatas aksi spekulatif, bukannya akibat dari faktor fundamental dari ekonomi. Bila dilihat di grafik penguatan rupiah menunjukan fluktuasi yang sangat tinggi.

Terjadi lompatan yang tinggi atas permintaan rupiah yang melonjak tajam. Padahal tidak ada data resmi yang positif dari pemerintah yang bisa mendorong penguatan rupiah. Pasar keuangan lebih bergerak pada aksi spekulatif para pemainnya.

Diperkirakan pula volume perdagangan rupiah tidak terlalu besar, sehingga dengan mudahnya dipengaruhi oleh masuknya investor asing. Selama ini permintaan rupiah hanya sekadar masuknya investor asing, pinjaman dalam bentuk dollar dan kinerja ekspor yang tidak seberapa. Lain ceritanya bila Indonesia memiliki kinerja ekspor yang mumpuni seperti beberapa tahun yang lalu, maka tren penguatan rupiah bisa disebut fundamental atau tidak spekulatif.

Memang dalam periode ini kita tidak memiliki kinerja perdagangan yang bagus, sehingga masuknya dollar amat terbatas dan cenderung dari luar. Ini membuat potensi fluktuasi menjadi sangat tinggi, dan menjadi “barang dagangan” atau “taruhan” yang sangat menarik. Kemungkinan untuk melemah dan menguat sangat tinggi, sehingga resikonya sangat tinggi pula.

Mungkin kasusnya akan lain bila Indonesia bisa memperbaiki kinerja ekspornya maka tren pelemahan rupiah sejak 2011 bisa “dipatahkan”. Namun sayangnya pejabat ekonomi lebih memilih ekonomi konsumtif daripada ekonomi yang berorientasi ekspor, maka wajar tren pelemahan rupiah akan terus terjadi. Bisa saja ada penguatan rupiah, namun sifatnya akan terbatas.

Penguatan rupiah yang terjadi saat ini tak lebih dari kembalinya investor asing ke bursa,. Ini adalah reaksi balik dari akselerasi pelemahan rupiah, saat mereka secara teratur meninggalkan bursa beberapa bulan yang lalu. Lihat saja di grafik pelemahan rupiah yang mengalami akselerasi pelemahan yang begitu tinggi.

Kurvanya amat menyakinkan bahwa gejolak atau fluktuasi rupiah adalah ulah investor asing ini. Mereka bisa semaunya pergi dan datang dan membuat rupiah menjadi bulan-bulanan. Gejolak rupiah adalah bisnis bagi mereka, sedang bagi ekonomi Indonesia hanya menyebabkan gejolak perekonomian yang menyita waktu pejabat ekonomi hingga tak fokus dalam membangun perekonomian.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013-2015. Analisa Investasi - All Rights Reserved
-->