Diperkirakan pemerintah akan melepas hak atas divestasi PT Freeport yang tersisa 10,64 persen ini. Disamping karena keterbatasan dana pemerintah, juga saham PT Freeport Indonesia ini sudah berkurang jauh nilainya. Ini tentunya sejak anjloknya harga minyak dunia dan komoditas serta perlambatan ekonomi yang masih belum pasti.
Meski secara aturan ada pihak seperti pemda atau pemerintah propinsi-kabupaten, lalu BUMN yang bisa memiliki saham tersebut, namun diperkirakan keterbatasan dana akan menghalangi hal tersebut. Seandainya dimungkinkan konsorsium seperti pemda dan BUMN bisa bersinergi mengambil divestasi saham Freeport yang tersisa. Hanya saja waktu akan membatasi pergerakan konsorsium ini, kembali persoalan dana menjadi hambatannya.
Akibatnya IPO saham Freeport adalah sesuatu yang memungkinkan, dengan perkecualian investor asing tidak dibolehkan ikut serta. Namun yang jadi pertanyaan selanjutnya, apakah saham Freeport Indonesia ini masih berharga? Tentunya perlu kajian mendalam akan segala kemungkinan yang terjadi.
Selama ini produksi PT Freeport Indonesia adalah emas, tembaga yang menjadi andalan hingga gunung tempat lokasi penambangan berubah menjadi jurang yang spektakuler. Memang penambangannya dilakukan secara besar-besaran, karena hasil emasnya sangat besar untungnya. Meskipun kondisi harga emas tidak sebagus seperti beberapa tahun yang lalu, namun komoditas emas tetap diunggulkan.
Hanya memang prospek ke depannya menjadi meragukan, ini bila harga emas terus mengalami penurunan. Dari data yang ada, memang harga emas cenderung turun sehingga wajar bila pihak Freeport enggan untuk membangun smelter. Disamping smelter ini butuh dana yang tidak sedikit, juga harga komoditas tambang ini cenderung terus menurun.
Ini dipengaruhi oleh over kapasitas produk komoditas dan perlambatan ekonomi yang belum diketahui sampai kapan akan berlalu. Ini membuat prospek industri pertambangan memang meragukan. Untuk saat ini saham PT Freeport Indonesia tentu saja masih sangat berharga dalam beberapa tahun ke depan, tapi tidak sama nilainya saat beberapa tahun yang lalu.
Semuanya sudah berubah kondisinya, maka bisa jadi saat IPO nantinya ada kemungkinan sahamnya masih diburu. Namun bagi yang mengerti prospek industri tambang ke depannya, maka sebenarnya saham Freeport ini sudah tak berharga lagi. Ini dengan hitung-hitungan prospek ekonomi global yang akan terus menurun dalam beberapa tahun ke depan, dan harga minyak dunia yang tak akan kembali bersinar dalam satu dekade lagi.