Impor Cina Anjlok, IHSG Turun Tajam

13 October 2015

Pergerakan positif IHSG selama beberapa hari ini terhenti oleh kabar buruk dari Cina. Lagi-lagi performa perdagangan cina lesu, ekspornya turun, bahkan impornya turun tajam. Ini memukul Negara pengekspor komoditas seperti Indonesia dan Negara emerging market lainnya.

Sekali lagi rapuhnya perkonomian Cina dan efeknya masih sangat toksit ke seluruh dunia. Apalagi efeknya sangat berat pada Negara yang mengandalkan komoditas pada ekspornya. Indonesia dalam hal ini sudah harus bekerja keras bertransformasi menjadi Negara yang produktif dan tak lagi mengandalkan ekspor komoditas.

Adanya undang-undang minerba juga masih belum efektif dalam menekan perusahaan tambang untuk membangun smelter, bahkan nasib smelter belum jelas malah kontraknya yang belum habis diperpanjang. Sungguh ironi masih bisa dikontrol dan didikte oleh faktor eksternal. Sudah bukan saatnya bicara royalty, harusnya divestasi secara menyeluruh.

Selama ini kendala dana yang belum tersedia, masih bisa dilakukan dengan IPO di bursa. Disana ada dana yang tak terbatas, meski dana asing bisa saja dikendalikan dengan aturan yang mengikat. Disini perlunya kreatifitas dalam membesarkan pasar keuangan dalam memaksimalkan SDA yang masih diperah oleh Negara lain.

Selama Indonesia masih mengandalkan SDA, maka selamanya terjebak pada persoalan yang sama dari tahun ke tahun. Meski proyek infrastruktur giat-giatnya dibangun tapi tidak serta merta mampu menarik dana asing masuk. Kondisinya sudah sangat kompetitif, asing masih berpikir seribu kali dengan resiko investasi di Indonesia.

Boleh saja bicara banyak investasi asing yang tertarik untuk masuk, namun sedikit yang terealisasi. Itupun masih dengan mengorbankan segala macam insentif dan menihilkan keuntungan dari investasi bagi Negara. Bisa-bisa Negara ini hanya jadi tempat transit atau café saja, tanpa bisa mengais keuntungan dari masuknya investasi.

Seperti di bursa saham kemarin, justru yang pesta pora adalah investor asing, sedang investor domestik hanya gigit jari dengan aksi investor asing. Disini terlihat pemerintah masih belum memiliki strategi yang jitu di pasar keuangan seperti pasar modal, sehingga wajar kapitalisasi pasar modal Indonesia tak pernah tembus 1 milyar dollar perhari. Masih kalah dengan Negara tetangga, yang cukup pandai dalam mengelola portofolio investasi.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013-2015. Analisa Investasi - All Rights Reserved
-->