Angus Deaton seorang ekonom dari Skotlandia, Inggris berhasil memenangkan hadiah Nobel kategori ekonomi tahun ini. Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia dalam rilisnya, menyatakan Angus Deaton dengan karya ilmiahnya tentang analisa pada konsumsi, kemiskinan dan kemakmuran, berhak atas hadiah hampir satu juta dollar, sebagai pemenang hadiah nobel.
Sudah menjadi kebiasaan, tiap tahun diumumkan pemenang hadiah nobel pada mereka yang berjasa di berbagai bidang. Sebenarnya awal mulanya hadiah Nobel bukan untuk kategori ekonomi. Namun sejak tahun 1968, bank sentral swedia memasukan kategori ekonomi dalam hadiah Nobel.
Memang tahun ini Angus Deaton yang beruntung, pria yang lahir tahun 1945 di Edinburg, Inggris, memiliki kewarganegaraan ganda, yaitu Inggris dan amerika. Saat ini dia bekerja di Universitas Princeton, amerika.
Karya Angus Deaton tentang analisa pada konsumsi, kemiskinan dan kemakmuran ini mengacu pada analisa pada belanja konsumen pada berbagai jenis barang maupun jasa. Analisa angus deaton ini juga menyangkut seberapa besar masyarakat membelanjakan pendapatannya sekaligus berapa yang ditabung.
Pihak Akademi ilmu pengetahuan kerajaan Swedia menghargai karya Angus Deaton sebagai karya bagi kemanusiaan, mengangkat kemiskinan dari sisi dimana orang bisa tetap hidup bahagia dengan pendapatan yang diperolehnya. Suatu yang mungkin harus diperhatikan oleh pejabat ekonomi dalam merumuskan kebijakan menyangkut daya beli masyarakat dan kebijakan soal kemiskinan.
Seringkali setiap ganti pemerintahan, ganti pula cara atau kebijakan soal kemiskinan. Mereka lebih mengeksploitasi kemiskinan untuk meningkatkan citra mereka dimata publik. Memang kemiskinan hanya menjadi alat politik semata, dan mengabaikan apa yang sebenarnya terjadi pada masyarakat miskin ini.
Tentu saja hal ini tak akan pernah mengangkat masyarakat miskin ini dari keterpurukan. Dimanja saat pemilu dan diabaikan saat berkuasa, itu sudah sering terjadi dan menjadi pola yang dengan mudah bisa dibaca. Tidak pernah sedikitpun serius mengangkat masyarakat ini dari jurang kemiskinan.
Tidak ada program atau kebijakan yang jelas dan bisa mengeluarkan masyarakat dari kemiskinan. Jumlahnya dari tahun ke tahun semakin bertambah, tahun ini dari rilis terakhir menunjukan bertambahnya angka kemiskinan.