IHSG sempat naik beberapa jam setelah sesi pembukaan, namun cenderung datar setelah neraca perdagangan dirilis oleh BPS. Investor tampaknya coba bertahan ditengah sentimen negatif neraca perdagangan cina dan sentiment positif surplus neraca perdagangan Indonesia. Kondisinya memang masih memiliki ekspektasi untuk tumbuh dan bergerak positif.
Meskipun sebenarnya posisi neraca perdagangan Indonesia yang surplus ini diuntungkan dari melemahnya rupiah sepanjang bulan lalu. Ini otomastis dengan mata uang melemah bisa mendongkrak kinerja ekspor dan menahan laju impor. Namun kondisi ini bisa berubah bila rupiah terus menguat, maka neraca perdagangan akan kembali tertekan.
Kondisi ini adalah suatu kewajaran yang disikapi investor asing untuk masih bertahan sambil menunggu data ekonomi lainnya. Kemungkinan BI rate maupun data dari eksternal, bisa mempengaruhi langkah investor asing. Seperti diketahui sejak beberapa minggu ini investor asing sudah balik masuk ke bursa saham Indonesia, setelah keluar secara besar-besaran pada “black Monday” beberapa bulan yang lalu.
Kinerja bursa menunjukan tren positif dengan sesekali koreksi, namun secara keseluruhan terlihat volume transaksi investor asing merangkak naik. Ini membuat bursa rally panjang dan naik secara tajam. Mereka sudah diuntungkan dengan nilai tukar dan harga saham yang sudah murah.
Sekarang yang dilakukan investor asing adalah bertahan bagi yang bermain jangka menengah dan panjang, sedang yang bermain jangka pendek atau spekulan akan menunggu momen rupiah di titik puncaknya. Dengan posisi rupiah yang terdongkrak oleh kinerja perdagangan, maka ada kemungkinan para spekulan ini mulai beraksi.
Besar kemungkinan mereka akan segera keluar karena mereka sudah untung banyak. Hanya memang mereka menunggu dollar melemah dan adanya tempat lain untuk menaruh investasi selanjutnya. Memang ada kemungkinan bisa masuk ke beberapa bursa regional yang lain.
Inilah yang harus diwaspadai akan adanya profit taking, setelah IHSG mengalami kenaikan yang tajam. Para spekulan ini memiliki kans yang besar untuk keluar, hanya memang nggak mau untuk besar, maunya untung sangat besar dan bisa membiakan investasinya di portofolio lainnya. Bila rupiah menguat tembus level psikologisnya, maka para spekulan ini akan segera keluar dari bursa.
Tentunya ini sangat sulit terjadi, mengingat BI akan segera masuk memborong dollar untuk mengisi cadangannya yang tergerus sebelumnya. Jadi akan terjadi kucing-kucingan antara spekulan dan BI dalam beberapa hari ke depan. Wajar bila rupiah akan terus berfluktuasi ke depannya.