Diperkirakan pasar mobil baru mengalami tekanan yang cukup kuat akibat pelemahan rupiah. Dari data yang masuk, nampaknya angka penjualan akan terkoreksi dan lebih rendah dari capaian tahun lalu. Hal ini wajar mengingat pabrikan sudah mulai melakukan perubahan harga mobil akibat naiknya harga komponen mobil yang masih impor.
Memang untuk keseluruhan komponen mobil baru, masih mengandalkan suku cadang impor yang masih tinggi prosentasenya. Hanya beberapa mobil LCGC yang sudah memiliki suku cadang lokal yang lebih besar. Namun inipun tetap tidak bisa terhindar dari akibat pelemahan rupiah.
Banyak pabrikan yang sudah memberi sinyal telah menaikan harga mobil baru dan mengoreksi target penjualannya. Namun kondisi ini berlawanan dengan mobil bekas atau mobkas yang pasarnya mulai bersinar saat harga mobil baru mulai naik. Selalu pertimbangan harga akan menjadi hal utama, apalagi bila selisih harganya sudah terlalu besar.
Diperkirakan pelemahan rupiah bisa menguntungkan pasar mobkas, meski pasarnya juga terimbas akibat turunnya daya beli masyarakat. Disini terlihat dari angka penjualan mobkas rata-rata perbulan di beberapa diler yang stagnan dan tak kunjung meningkat. Tidak heran banyak diler yang mulai menekan harga beli dari konsumen menjadi lebih rendah lagi.
Ini wajar terjadi, dimana permintaan turun maka stok mobkas yang masih banyak akan bisa digunakan menekan konsumen. Sudah biasa diler akan dengan manis menekan konsumen untuk mendapatkan harga mobil yang ekonomis. Mau tak mau mereka yang jual mobil akan dengan terpaksa melepas dengan harga yang ditawarkan oleh diler.
Apalagi dengan persaingan mobil sejenis dan banyaknya muncul mobil baru, maka akan selalu ada alasan bagi diler untuk menekan harga. Namun saat menjualnya bisa dengan berbagai cara untuk menaikan harganya. Salah satu saat rupiah melemah, pihak diler ini bisa untung banyak.
Mereka punya trik dalam mengolah pasar mobkas yang bergejolak akibat pelemahan rupiah. Margin harga yang dimiliki diler menjadi lebih lebar dengan harga mobil baru yang semakin naik. Disini mereka istilahnya bisa menimbun mobil unggulan atau yang menjadi favorit pengguna mobil.
Biasanya kelas low MPV, pasar mobkasnya sangat dinamis. Ini mengingat permintaannya tetap tinggi, disamping harga mobil barunya yang selisihnya semakin melebar. Disini keuntungan diler mobkas memang sangat besar, peluangnya yang semakin besar dalam mengolah harga mobkas.