Pelemahan rupiah sebenarnya sudah cukup lama terjadi. Bila dilihat dari grafik perjalanan rupiah, maka rupiah sudah melemah secara konstan sejak 2012 yang lalu. Hanya saja baru menjadi sorotan saat terjadi akselerasi dalam pelemahan rupiah. Lalu apa sebenarnya dampak positif dan negatif dari pelemahan rupiah?
Rupiah seperti mata uang lainnya yang menganut floating currency akan mengalami naik turun, layaknya sebuah barang yang diperdagangkan. Dimana permintaan naik, rupiah akan menguat. Begitu pula sebaiknya saat permintaan turun, maka rupiah otomatis melemah.
Ini terjadi saat ini, dimana permintaan rupiah lebih rendah daripada permintaan dollar, maka otomatis rupiah melemah. Namun ada keanehan, kenapa rupiah melemah terus secara konstan sejak 2011. Ada yang bilang kinerja ekspor yang anjlok mendorong pelemahan rupiah, meski banyak yang berasumsi perlambatan ekonomi mendorong pelemahan rupiah.
Semua ini sebenarnya ada mekanismenya, dimana saat rupiah melemah otomatis harga barang impor akan mahal dan permintaan impor akan menurun. Demikian pula saat rupiah menguat, maka kinerja ekspor akan menurun. Ada semacam balancing pada kurs mata uang dari sisi perdagangan.
Namun anehnya ini tidak terjadi pada rupiah, lihat pada gambar sejak 2011 rupiah mengalami pelemahan. Harusnya kinerja ekspor bisa terdorong, tapi yang terjadi malah sebaliknya, kinerja ekspor memble dan impor malah semakin besar. Anomaly ini bisa terjadi karena memang pasar Indonesia sudah dikuasai oleh barang impor terutama dari cina, yang tidak begitu terpengaruh naik-turunnya rupiah.
Ini karena cina memang mengontrol mata uangnya Yuan dengan ketat, akibatnya mekanisme pasar yang harusnya saat rupiah melemah, kinerja ekspor kita bisa naik tapi kenyataan jadi sebaliknya. Disini keuntungan dari pelemahan rupiah yang bisa digunakan untuk mengenjot ekspor, malah tidak bisa dimanfaatkan sama sekali.
Harusnya memang barang-barang impor menjadi mahal dengan pelemahan rupiah dan ini bisa mengerem laju barang impor. Namun keuntungan ini tidak terjadi, karena memang barang impor dari cina ini sudah dimanipulasi harganya. Jadi pelemahan rupiah ini tidak sepenuhnya menguntungkan dari sisi ekspor, karena cina memang sudah melakukan perang dagang.
Justru pelemahan rupiah lebih besar dampak negatifnya bagi ekonomi Indonesia. Dampak negatif dari pelemahan rupiah sudah terasa dengan naiknya resiko investasi. Ini karena investasi akan susut oleh pelemahan rupiah sehingga banyak investor yang keluar dari portofolio investasi dalam bentuk rupiah.
Kondisi ini bisa terlihat di pasar keuangan, terjadi aksi jual di pasar saham dan menurunnya investasi asing. Tentu saja ini menambah beban pada rupiah, sehingga pelemahan rupiah semakin dalam. Pelemahan rupiah memang sedikit sekali memberi dampak positif dan malah lebih banyak dampak negatifnya.
Diperkirakan dampak pelemahan rupiah yang merugikan adalah terjadinya perlambatan ekonomi. Ini membuat pertumbuhan ekonomi bisa berpotensi turun tajam, bahkan mungkin stagnan atau nol pertumbuhannya. Bila dibiarkan pelemahan rupiah terus terjadi, ada kemungkinan pertumbuhan menjadi negatif alias ekonomi mengalami resesi.