Paket Sepetember 2 tak Fundamental, Bursa terus Terkoreksi

29 September 2015

Investor asing nampaknya tak mudah untuk diyakinkan. Meski sudah keluar paket kebijakan ekonomi jilid 2 atau paket September 2, IHSG masih terus mengalami koreksi. Ini dengan motor penggerak investor asing yang masih terus melakukan aksi jual.

Paket September 2 hanya direspon oleh investor domestik dalam hal ini para emiten dan pemerintah, yang terus melakukan aksi beli di bursa saham. Paket September 2 selain terlambat juga tidak memiliki pengaruh signifikan dalam perubahan ekonomi nasional. Stimulus yang diberikan hanya untuk menggerakan perekonomian, tapi tidak untuk merombak atau mereformasi ekonomi menjadi lebih produktif.

Apalagi dengan stimulus untuk ekspor yang tak lebih dari seujung kuku bila dibandingkan dengan anggaran belanja Negara. Sudah terlihat bahwa pemerintah tidak serius dalam mengurusi rupiah, atau meremehkan pelemahan rupiah. Padahal pelemahan rupiah sudah menyeret bursa dan pasar keuangan kepada keterpurukan.

Paket September 2 yang merupakan kelanjutan dari paket September 1 yang gagal sebelumnya, diperkirakan akan bernasib sama. Soalnya masih terlalu jauh dari persoalan yang dihadapi, padahal dampak ekonominya sudah sangat buruk seperti PHK dimana-mana. Paket September 2 yang katanya lebih fokus pada industri, keuangan dan ekspor ini memang sudah konkrit tapi kurang fundamental.

Apa yang dilakukan oleh pemerintah ini adalah meniru cara cina intervensi di pasar keuangan dan ekspor. Padahal cara tersebut masih kurang mujarab dalam menggerakan kelesuan di ekonomi cina. Apapun kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah, bila masih setengah hati tak akan berbuah banyak.

Stimulus yang diberikan masih terlalu kecil dan tidak fundamental. Pasar keuangan sudah memerah atau kebakaran terlalu lama, “image” yang berkembang menjadi “bola liar” yang akan sulit untuk dikendalikan. Ini yang melahirkan ketidakpercayaan investor pada apapun kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah.

Masih sulit untuk melihat bursa saham kembali menghijau dengan kembalinya investor asing. Ini berarti titik terendah pada IHSG masih belum tersentuh, potensi yang ada IHSG akan terus terkoreksi dengan pelarian investor asing dari portofolio investasi rupiah. Pemerintah dalam hal ini, harus siap-siap menerima dampak dari meremehkan pelemahan rupiah.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013-2015. Analisa Investasi - All Rights Reserved
-->