Sulit untuk memungkiri bahwa pelemahan rupiah akibat dari penguatan dollar amerika. Namun banyak investor melihat sisi lain dari pelemahan rupiah sebagai kepercayaan yang lebih tinggi pada dollar ketimbang rupiah. Dengan kata lain kepercayaan investor terhadap rupiah sudah luntur.
Fakta memang menunjukan dalam setahun ini investasi di pasar keuangan dalam portofolio rupiah sudah mengalami susut nilai sebesar lebih dari 17 persen. Ini artinya setinggi-tingginya investasi di surat utang atau obligasi, sudah tidak memberi keuntungan sama sekali, bahkan cenderung merugi. Dari pondasi keuangannya saja sudah jelek, lalu mau gimana lagi dengan bentuk investasi lainnya.
Jelas saja resiko investasi di ekonomi rupiah semakin tinggi dan sudah tidak menguntungkan. Wajar bila banyak investor di pasar keuangan yang lebih memilih dollar ketimbang portofolio rupiah. Bila masih ada yang bergerak di bursa saham, tak lebih hanya mencari celah untuk keluar dari bursa.
Bagaimanapun mereka tak mau eksit dalam keadaan rugi, andaipun rugi tak mau rugi banyak. Itulah pandangan investor yang mungkin dilihat lain oleh pejabat ekonomi. Boleh saja pejabat ekonomi bilang pondasi ekonomi masih kuat, pertumbuhan ekonomi nomor sekian tertinggi di dunia, tapi pada realitanya tidak memberi hasil bagi investasi.
Bagi investor tak perlu data yang muluk-muluk untuk menyakinkan mereka, selama investasinya menguntungkan maka mereka akan masuk ke pasar kita. Ini yang tidak dimiliki pasar keuangan maupun ekonomi kita, kondisi investasinya sangat beresiko dengan pelemahan rupiah yang semakin dalam. Rupiah bukan saja lemah pada dollar tetapi juga pada mata uang Negara lainnya.
Ini menandakan sudah secara fundamental ada yang keliru di perekonomian kita. Sebenarnya apapun jenis paket yang dikeluarkan tak akan berpengaruh banyak, karena kondisinya sudah fundamental. Disini perlu perombakan secara menyeluruh terhadap system ekonomi yang sedang dijalankan.
Sudah bukan saatnya pertumbuhan ekonomi dari konsumsi domestik bisa diandalkan. Pejabat ekonomi harus menyadari hal ini dan mulai melakukan langkah progresif dalam merombak system ekonomi konsumtif kea rah ekonomi produktif. Memang akan sangat berat dan melelahkan, tapi hanya ini resep mujarap untuk menghadang laju pelemahan rupiah.
Bila pemerintah masih ngotot dengan system ekonomi konsumtif yang dianutnya, maka jangan menyesal bila kondisi perekonomian akan semakin memburuk. Sampai sejauh mana rupiah akan terus melemah dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat akan semakin berat. Ingat ekonomi yang memburuk bisa menimbulkan gejolak sosial-politik di masyarakat dan ongkosnya bisa sangat mahal.