Berapa Dollar yang diraih Bon Jovi dari Konser di Jakarta?

02 September 2015

Mungkin tour konser bon jovi kali ini tidak seperti 20 tahun yang lalu, saat manggung di Ancol. Namun diperkirakan bisa lebih sukses meski kondisi ekonomi sedang lesu. Dari penjualan tiket VIP yang terjual habis, sudah diperkirakan akan meraih keuntungan yang besar.

Konser Bon jovi kali ini diselenggarakan di stadiun Bung karno, dengan kapasitas yang lebih besar dari ancol. Memang dari venue yang lebih besar, bisa diperkirakan animonya lebih ramai. Apalagi baru kali ini bon jovi ke Jakarta setelah 20 tahun yang lalu.

Diperkirakan penghasilan yang diperoleh bisa di atas rata-rata konser bon jovi sebelumnya. Seperti diketahui dari konser bon jovi sebelumnya yang bertajuk “because we can” sudah meraup 254 juta dollar atau 3,5 trilyun rupiah. Dengan 102 tour, maka rata-rata 2,5 juta dollar pertour atau 35 milyar rupiah pertour. 

Bila melihat animo dan pengunjung konser yang besar, bisa diraih lebih dari 2,5 juta dollar. Memang tiketnya dijual dalam rupiah, tentunya bon jovi tak akan membawa rupiah ke negaranya. Pastinya akan banyak dollar yang keluar dibawa oleh bon jovi.

Memang cukup meragukan bila kondisi ekonomi sedang krisis, bila melihat pameran mobil ramai pengunjung hingga hampir setengah juta orang. Demikian pula dengan konser musik yang ramai dan pastinya keduanya akan membawa dollar keluar. Industri mobil maupun konser artis asing pastinya akan membawa dollar keluar.

Diperkirakan pasar ekonomi Indonesia memang sangat besar, hingga banyak artis atau penyanyi dari luar negeri mau manggung disini. Daya beli kelas menengah di Indonesia memang sangat besar. Kalau sekedar tiket konser yang hanya 500 ribu rupiah masih sangat murah di kalangan kelas menengah ini.

Kekuatan kelas menengah inilah yang membuat apapun yang dijual pasti laku. Ini yang menarik para industri entertainment, meski kondisi ekonomi lagi lesu tidak menyurutkan untuk datang dan mencari dollar di Indonesia. Andai dollar sampai 20 ribu rupiah sekalipun, konser pasti tetap ramai dikunjungi. Keuangan pemerintahnya saja yang kritis, sedang golongan kelas menengah masih kaya raya.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013-2015. Analisa Investasi - All Rights Reserved
-->