Subsidi tidak Selamanya Negatif

03 August 2015

Ada memang anggapan bahwa subsidi yang diberikan selama ini tidak baik bagi perekonomian. Terlalu memberatkan anggaran, hingga tidak bisa membangun infrastruktur dengan baik. Namun subsidi ternyata masih dilakukan oleh Negara maju.

Ambil contoh amerika masih memberikan subsidi terselubung pada sektor agronya. Ada banyak fasilitas yang diberikan pada para petani amerika ini hingga harga-harga komoditasnya seperti kedelai bisa murah dipasaran. Subsidinya memang tidak terang-terangan, tapi dibalik itu sudah termasuk kategori subsidi.

Demikian pula dengan Cina, dikenal sangat tertutup dalam memberikan informasi tentang fasilitas yang diberikan pada industri manufakturnya. Subsidi yang diberikan pemerintah cina pada industrinya ini membuat harga produk industri amat murah di pasaran. Mulai dari tarif listrik industri yang murah, hingga fasilitas ekspor yang diduga membuat harga barang yang di pasaran sama dengan harga produksi.

Kondisi ini juga dilakukan oleh banyak Negara lainnya, dengan konsensus yang tertutup. Memang ada kerjasama yang saling memberikan, dimana Negara mengharapkan imbal hasil yang lebih baik dari yang diberikan. Ini terbukti dengan subsidi yang diberikan oleh Negara maju ini membuat produk mereka bisa berjaya di pasaran.

Subsidi memang tidak selamanya negatif, asalkan mendapatkan hasil lebih baik dan masih dilakukan oleh Negara maju ini. Sedang kita masih bingung dengan visi dari penghapusan subsidi ini. Arah penghapusan subsidi yang sebenarnya bisa menguntungkan pada anggaran belanja, masih belum jelas hasilnya dan diragukan efektifitasnya.

Justru akibat penghapusan subsidi, terjadi inflasi tinggi dan membabas habis daya beli masyarakat. Suatu blunder yang dilakukan oleh ekonomi konsumtif, yang pasti akan menurunkan daya beli dan pertumbuhan ekonomi. Pastinya ekonomi akan mengalami penyusutan.

Harusnya subsidi tidak dihapus, melainkan dialihkan ke industri atau struktur ekonomi yang bisa menekan inflasi. Bila dilihat selama ini subsidi dialihkan ke pembangunan infrastruktur. Memang tidak bisa diharapkan hasilnya dalam jangka pendek, dan baru bisa dirasakan dalam jangka menengah atau panjang.

Padahal persoalan yang ditimbulkan dari penghapusan subsidi ini bisa membuat perekonomian menjadi kolaps. Suatu hal yang tidak diperhitungkan atau memang baru menyadari akan kekeliruan ini. Sebenarnya visi penghapusan subsidi saat ini masih terlalu lugu, tidak memiliki nilai yang berarti, dan cenderung tak tahu arah yang dituju.

Ini sebabnya selama ini gonjang-ganjing rupiah amat tertekan akibat efek berantai penghapusan subsidi. Pemerintah tidak memiliki visi pembangunan jangka pendek yang baik. Justru terlalu meremehkan proses yang bisa membawa ekonomi rupiah ke gerbang kemunduran.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013-2015. Analisa Investasi - All Rights Reserved
-->