Semakin Tua Rupiah Makin Melemah (Merdeka!)

16 August 2015

Usia boleh bertambah, harusnya rupiah tak seperti manusia, makin tua makin lemah. Rupiah sebenarnya bisa tumbuh semakin kuat, bila pemangku kebijakan bisa membesarkan ekonomi rupiah. Pondasi ekonomi harus dibangun dengan meletakan industri sebagai ujung tombak pengembangan ekonomi.

Bila dilihat dari struktur keuangan Negara, masih terlihat model keuangan keluarga konservatif. Pengeluaran lebih besar dari pemasukan, dengan porsi pengeluaran untuk tujuan konsumtif. Tentu saja hasil pertumbuhannya konsumtif dan meletakan posisi keuangan atau fiskal dalam tekanan.

Wajar bila melihat struktur keuangan yang akan dijalankan, membuat rupiah akan semakin melemah. Sudah pasti grafik pelemahan rupiah akan terus berlanjut dan tak ada niatan dari pemerintah untuk menghentikannya. Negara akan semakin miskin dan menempatkan kalangan bawah sebagai martir bagi pembangunan ekonomi. Lalu kenapa tak mau membina industri yang bisa menghidupi rakyat banyak?

Tentunya bila rakyat makmur, akan semakin pintar menentukan nasibnya. Rakyat pasti tidak bisa dibeli, tidak bisa dieksploitasi saat dibutuhkan, dan demokrasi tidak akan bisa disetir oleh para oligarki. Model pembangunan sekarang memang tetap memiskinkan rakyat dan menyuburkan para oligard dan elit politis.

Sudah bukan rahasia lagi bila seluruh pemangku kebijakan memiliki bisnis sendiri-sendiri. Kekayaan mereka pastinya masuk kalangan atas. Bila kebijakan ekonomi yang terlihat dari postur anggaran yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya, memang menyuburkan kalangan atas dan memerah atau mengeksploitasi kalangan bawah.

Struktur anggaran yang ada memang tidak mengakomodasi untuk mengangkat kehidupan ekonomi kalangan bawah. Masyarakat hanya akan mendapatkan sumbangan biaya kesehatan, selebihnya hidupi dan cari sendiri. Harusnya postur anggaran bisa mengangkat penghasilan kalangan bawah dengan memberi akses pekerjaan yang lebih luas ke industri, bukan dengan proyek-proyek pembangunan yang tidak sustainable.

Postur pembangunan memang ada untuk pembangunan infrastruktur, tapi tidak diniatkan untuk mengangkat industri dalam negeri. Pembangunan infrastruktur diduga menggunakan lebih banyak komponen impor. Hanya saat proyek jalur transmisi listrik dikecam akan menggunakan komponen impor, maka pemerintah terpaksa mengeluarkan aturan penggunaan komponen lokal.

Itupun masih bisa diakali dengan bahan impor yang dibungkus komponen lokal. Pemerintah memang tidak berniat mengangkat industri dalam negeri, membangun dan membangun tanpa menyiapkan aturan yang jelas. Bila pingin mengangkat industri dalam negeri, harusnya ada aturan semua proyek pemerintah harus 100 persen menggunakan produk lokal tanpa kecuali.

Penggunaan produk lokal inilah yang akan mengangkat industri nasional sekaligus memberdayakan sumber daya masyarakat. Ini tentunya akan meningkatkan pendapatan rakyat banyak. Selama ini kalau ada yang kurang, selalu impor dan impor yang tentunya sama dengan memiskinkan masyarakat kita.

Ini yang membuat negeri ini semakin tua seperti manusia, semakin melemah ekonominya. Rupiah semakin anjlok tanpa bisa menahannya, bahkan dengan anggaran yang lebih besar. Kebijakan yang diambil tetap menempatkan posisi rupiah dalam tekanan. (Merdeka! – Selamat Merayakan HUT Kemerdekaan Indonesia ke 70, semoga semakin tua semakin perkasa ekonominya, amien.)
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013-2015. Analisa Investasi - All Rights Reserved
-->