Rupiah Melemah, Harga Bahan Bangunan Terkerek Naik

26 August 2015

Kondisi rupiah yang terus melemah, membuat harga bahan bangunan mulai merangkak naik. Seperti semen, besi beton, rata-rata naik lebih dari15 persen dalam setahun terakhir. Keadaan ini dikeluhkan oleh para developer yang pusing dengan naiknya harga-harga bahan bangunan ini.

Meskipun di pameran rumah masih cukup banyak peminat, biasanya kenaikan harga rumah akan dikeluhkan pembeli. Padahal peruntungannya sudah sangat mepet, dan sudah tidak ekonomis lagi harga yang ada. Kondisi ini membuat banyak developer yang malas bila harus mengerjakan tipe-tipe rumah kecil yang akan sulit mengelola harganya.

Banyak developer yang lebih suka bermain dalam segmen menengah ke atas, karena pengaturan harga rumah bisa lebih longgar. Dari harga bahan bangunan yang naik, harga semen yang paling dikeluhkan, ini karena memang menjadi komponen pokok. Kenaikannya bila dihitung dalam setahun sudah lebih dari 15 persen rata-ratanya.

Polanya juga tidak begitu jelas, karena terganggu oleh harga BBM yang sempat naik turun. Ini membuat harga semen sempat tertahan, meski pada akhirnya tetap mengalami kenaikan. Komponen kenaikan listrik dan BBM akan otomatis mengerek kenaikan harga semen di tingkat industri.

Sedang di tingkat agen sudah lebih cepat lagi, saat gejolak rupiah mereka sudah lebih dulu mengelola harga ke konsumen. Komponen lain yang juga dikeluhkan adalah material besi beton yang juga paling rajin mengalami kenaikan. Lonjakannya sama seperti semen, satu terkerek lainnya mengikuti.

Harga kayu yang tak lepas dari komponen kenaikan listrik dan BBM, juga sama naiknya dalam setahun ini. Bila dihitung-hitung dalam setahun kenaikannya sudah lebih dari 10 persen. Dari data lain malah lebih tinggi lagi sampai 20 persen, ini karena komponen kayu ini bervariasi untuk bahan bangunan.

Kenaikan harga-harga bahan bangunan ini memang mengerek harga rumah baru. Meskipun untuk harga rumah bekas masih kompetitif, pembeli maupun real estate agent masih condong ke rumah bekas. Harganya lebih bersahabat dari harga rumah baru yang naiknya sudah gila-gilaan. Di beberapa pameran, sudah cukup tinggi kenaikannya bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013-2015. Analisa Investasi - All Rights Reserved
-->