Jauh hari pasar Chevrolet spin ini sudah perlahan menurun. Apalagi dengan pindahnya pabrik mobil Chevrolet ke India, semakin membuat harga mobil Chevrolet spin ini makin jatuh. Sebenarnya saat diluncurkan pasar Chevrolet spin ini cukup bagus, hanya memang kalah bersaing dengan mobil sejenis dan kondisi pasar yang makin lesu.
Boleh dibilang industri otomotif ini sangat bagus investasinya, hanya saja daya beli masyarakat yang menurun. Dari data yang diperoleh sebenarnya kapasitas pabrikan mobil di Indonesia bisa digenjot sampai hampir 2 juta pertahun. Namun pada kenyataannya daya beli masyarakat hanya sampai satu juta pertahunnya.
Kondisi ini memunculkan keraguan pada kebijakan ekonomi terhadap iklim investasi di Indonesia. Padahal industri otomotif ini amat sangat cerah dan terbuka peluangnya. Namun sayang tidak memiliki arah yang jelas untuk tumbuh dan berkembang.
Mungkin Chevrolet spin ini bisa menjadi salah satu korban dari investasi yang gagal. Banyak investasi yang masuk, tapi gagal menghasilkan. Pastinya cukup banyak kerugian yang dialami oleh investor chevrolet spin ini.
Demikian pula dengan konsumen Chevrolet spin yang merasakan dampak jatuhnya harga chevrolet spin ini. Diberitakan harga pasaran Chevrolet spin bisa turun tajam dari harga barunya. Stok Chevrolet spin juga cukup banyak di gudang, antara tidak laku dan turunnya daya beli masyarakat.
Mungkin ini untuk kedua kalinya Chevrolet gagal di Indonesia, sebelumnya juga merasakan hal yang sama. Padahal mereka sudah cukup banyak berinvestasi dan memiliki produksi yang berlebihan. Nampaknya pabrikan Chevrolet kurang tanggap atas turunnya permintaan mobil.
Ini tidak disikapi seperti beberapa pesaingnya yang mampu mengekspor produksinya keluar negeri. Memang beberapa pabrikan tidak merelokasi pabriknya, dengan perhitungan akan sangat merugikan. Mereka lebih optimis dengan membuka pasar di luar saat pasar di dalam negeri mulai menurun.
Dari data yang ada memang ekspor mobil ini cukup menggembirakan, naik signifikan. Tentunya ini sudah dirintis sejak beberapa tahun yang lalu, sehingga pasar ekspor bisa diperluas dan ditingkatkan penjualan mobilnya. Diduga kelebihan stok produksi mobil tidak hanya dialami oleh Chevrolet, ada pabrikan seperti Nissan livina yang juga mengalami kelebihan produksi.
Bila dilihat di atas kertas sebenarnya bisa lebih besar, soalnya stok berlebih yang ada di diler sering tak terhitung. Banyak diler yang menjual mobil baru dari seri produksi tahun sebelumnya. Tentunya karena produksi tahun lalu, harganya akan turun. Kalau laku akan sangat menolong industri otomotif tersebut.