Pelaku ekonomi biasanya menunggu berita dari BI soal BI rate setiap bulannya. Ini adalah tolok ukur otoritas keuangan dalam melihat kondisi fiskal. Sudah cukup lama BI rate ini dipatok cukup tinggi, hal ini beralasan dengan kondisi rupiah yang berada dalam tekanan.
Kondisi fiskal yang tak kunjung membaik membuat BI rate selalu dalam posisi tinggi dan tidak pernah memberi sumbangsih bagi pertumbuhan ekonomi. BI rate selalu menjadi beban bagi investasi yang kondusif dan daya saing industri di pasar global. Sudah menjadi hal umum, bahwa bunga kredit kita tidak murah, sehingga wajar banyak perusahaan yang mencari utang atau tambahan modal dalam bentuk selain rupiah.
BI memang beralasan menjaga rate di atas angka inflasi, kalau tidak rupiah akan semakin tertekan. Padahal bisnis amat membutuhkan kredit murah untuk meningkatkan daya saing mereka. Sudah waktunya BI rate tidak membebani iklim investasi yang kondusif dan bisa memberikan sumbangsih bagi perekonomian.
Disini perlu sinergi dengan pemerintah dalam menjaga ketahanan fiskal. Pemerintah sudah waktunya tidak mementingkan diri sendiri. Pemerintah harus mulai memperbaiki postur anggaran, neraca perdagangan, menekan inflasi ke titik terendah, sehingga kredit murah bisa diperoleh.
Selama ini bak lingkaran masalah, perusahaan yang mengambil kredit dalam bentuk dollar, juga memberi tekanan pada rupiah. Lingkaran masalah ini tidak pernah selesai, selama pemerintah tidak merubah kebijakan fiskalnya. Sudah waktunya merubah ketergantungan pada pertumbuhan ekonomi konsumtif, dengan mengembangkan industri yang kompetitif.
Memang akan butuh waktu dan kerja keras, pemerintah dengan dana yang besar bisa melakukannya. Persoalannya kembali pada itikad pemerintah dalam mendukung pertumbuhan industri yang berorientasi ekspor. Ini akan menguatkan rupiah, sehingga perlahan BI rate bisa diturunkan dan industri maupun masyarakat bisa mendapatkan kredit murah.
Juga selama iklim investasi masih belum kondusif, maka masyarakat masih dengan terpaksa menaruh dananya di tabungan daripada menggunakannya untuk investasi. Memang semua ini perlu kebijakan dari pemerintah yang total mendukung pertumbuhan industri dan menciptakan kondisi investasi yang kondusif.