Tentunya semua akan setuju, bila ada angkutan masal yang cepat dan murah antara Jakarta dan bandung. Nampaknya ini akan sulit terwujud dalam waktu dekat, soalnya tarif tiket kereta cepat Jakarta-bandung direncanakan berada di kisaran 200 ribu. Memang masuk kategori mahal, bila dibandingkan dengan moda transportasi masal lainnya sekarang.
Namun dalam lima tahun ke depan uang 200 ribu mungkin tidak begitu besar nilainya, dengan asumsi angka inflasi 5-7 persen pertahunnya, maka dalam lima tahun uang 200 ribu rupiah ini bisa saja sama dengan uang 100 ribu. Meskipun itung-itungan ini bisa berubah dengan kondisi pelemahan rupiah, bisa saja uang 200 ribu seperti uang 20 ribu. Semua ini bisa dimungkinkan, maka membangun kereta cepat ini butuh perencanaan yang matang dan visioner.
Bila melihat potensi Bandung yang bisa saja menyalip kota Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, maka pembangunan kereta cepat tidak bisa dihindari. Bandung memang menjadi buffer dari perkembangan kota Jakarta, seperti kawasan megapolitan jabotabek, yang sebenarnya sudah kewalahan mengatasi luberan perkembangan kota Jakarta.
Memang pembangunan kereta cepat ini akan mengerek volume ekonomi kota bandung mengikuti perkembangan kota Jakarta. Sebenarnya problem transportasi Jakarta-bandung ini sudah cukup pelik. Dari kasus tol Jakarta-bandung yang sering macet dan bermasalah, serta menimbulkan ekonomi biaya tinggi, sampai jaringan kereta api yang sudah overcapacity.
Sebenarnya bila mengacu skala prioritas, membangun jalur kereta api listrik Jakarta-bandung bisa lebih efektif dan efisien dari kereta cepat. Namun inipun terbentur dana dan infrastruktur pendukung yang belum memadai.
Pembangunan jalur kereta cepat juga akan menemui kendala yang sama, proses pembebasan lahan yang akan bertele-tele. Ini dimungkinkan terjadi karena posisi Jakarta bandung yang strategis. Harga tanahnya sudah lebih dari harga emas permeternya.
Sebenarnya dalam kasus transportasi Jakarta-bandung, pemerintah bisa melakukan penekanan biaya transportasi menjadi lebih murah. Dengan memaksimalkan potensi infrastruktur kereta, dipadu dengan proyek infrastruktur listrik yang sudah dijalankan. Penggunaan kereta listrik bisa menekan biaya transportasi dan tentunya bisa menurunkan angka inflasi.
Persoalan kita saat ini adalah angka inflasi yang masih tinggi, dan faktor penyebab salah satunya dari moda transportasi yang mahal. Maka disini perlu perbaikan infrastruktur transportasi masal Jakarta-bandung agar bisa lebih murah dan cepat.