Apa jadinya bila bintang yang popular di film mata-mata James Bond bertemu dengan bintang film Resident Evil. Tentunya akan sangat menarik melihat alur cerita dunia intelejen dalam balutan perang melawan teroris. Intriknya akan semakin menarik saat sang lakon juga menjadi kambing hitam dari aksi teroris.
Film yang berdana 20 juta dollar atau 280 milyar rupiah ini termasuk kecil untuk ukuran film aksi mata-mata. Memang hanya rilis di DVD dan Blu-ray namun cukup mendapat sambutan yang meriah. Ini karena lakon yang menjadi andalan film ini.
Kali ini Pierce Brosnan dan Milla jovovich beradu akting dalam kisah film mata-mata yang diwarnai dengan aksi seru. Film yang mengambil lokasi di London dan Sofia, Bulgaria ini memang menampilkan landmark tempat ternama di dunia. Juga kota New york di akhir cerita dari film ini dengan Time Square sebagai landmarknya.
Memang film ini intense thriller hampir tanpa jedah, sudah cukup menarik di awal dengan perang berkelanjutan dari medan Afganistan ke belakang layar di kota London dan New York. Daya tarik dari film ini tentunya aksi para lakonnya dan juga alur cerita dunia mata-mata yang tak akan pernah diketahui publik.
Seperti proses layanan visa bagi Negara amerika ternyata merupakan gerbang terdepan perang melawan terorisme. Banyak aplikasi visa dari para teroris yang menyelusup lewat jaringan ilmuwan yang dipakai sebagai alat teroris. Meskipun pada pertengahan mulai diketahui motif peledakan di Time Square yang hanyalah didorong oleh kepentingan bisnis semata.
Tragedi 11 september dan adanya konspirasi kepentingan bisnis di belakangnya. Meskipun ini adalah cerita fiksi, tapi sudah cukup banyak menjadi pertanyaan publik akan kerja intelejen dalam mengatasi para teroris ini. Soalnya antara bisnis dan teroris bisa saja keduanya berhubungan dengan kepentingan yang sama.
Film ini penuh dengan aksi seru dan mungkin baru membuka dunia intelejen secara lebih terang. Jadi bila anda ditolak visanya ke amerika bukan berarti anda teroris. Hanya memang aplikasinya tidak memenuhi syarat.