Cina Toksit, Jauhi Saham Perusahaan yang Berhubungan dengan Cina

13 August 2015

Devaluasi yuan dan perekonomian cina yang bergejolak telah menyebarkan masalah ke seluruh dunia. Tak luput siapapun yang berhubungan dengan ekonomi cina akan terkena imbas buruknya. Memang ada yang salah dengan buble pertumbuhan ekonomi cina yang tinggi, dan mulai terlihat ada yang rapuh di perekonomian cina.

Anjloknya ekspor cina, bisa dipastikan akan menurunkan permintaan akan komoditas bahan baku. Perusahaan yang bergerak di komoditas yang ekspornya ke cina pasti akan mengalami hantaman. Mungkin penurunan permintaan masih lebih baik, tapi kalau sudah sampai gagal bayar atau penghentian impor bisa merugikan perusahaan tersebut.

Memang sebaiknya jauhi saham-saham perusahaan yang berhubungan dengan cina. Potensi krisisnya bisa menyebar menjadi masalah keuangan bagi perusahaan tersebut. Rata-rata perusahaan yang berhubungan dengan cina memang perusahaan komoditas, baik pertambangan, perkebunan dan beberapa sektor lainnya.

Bagi saham perusahaan pertambangan memang sudah masuk kategori merah dan sudah tak layak dikoleksi dalam jangka menengah, apalagi dalam jangka pendek. Kondisinya memang semakin runyam sejak krisis di cina, setelah anjloknya harga minyak dunia. Sektor pertambangan menjadi semakin tidak layak untuk dikoleksi.

Sementara saham perusahaan agro akan masih memiliki harapan, hanya mereka yang pasarnya cukup besar ke cina akan mengalami penurunan yang tajam. Bisa jadi akan bersifat sementara, bila cina bisa keluar dari masalah di perdagangannya. Memang cukup sulit dianalisa waktunya.

Saham perusahaan ritel bisa jadi akan mengalami keuntungan dengan melemahnya yuan. Namun perhatikan arus perdagangannya bisa terganggu dengan kondisi cina yang lagi bergejolak. Persoalan keuangan di mitra dagang cina bisa membuat perusahaan ritel akan mengalami hal yang sama.

Sementara memang sebaiknya menjauhi saham perusahaan yang berhubungan dagang dengan cina. Potensi masalahnya bisa menyebar ke perusahaan tersebut. Sampai mata uang yuan masih dilemahkan, maka potensi buruk kondisi ekonomi cina akan berpengaruh pada perusahaan multinasionalnya.

Saham perbankan untuk sementara masih layak dikoleksi. Meskipun angka NPL naik, melemahnya rupiah dan devaluasi yuan bisa berimbas ke perbankan, namun pertumbuhan laba semester kemarin bisa mengangkat prospek saham-saham perbankan.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013-2015. Analisa Investasi - All Rights Reserved
-->